GRESIK – beritautama.co- Sebanyak 1.316 personil gabungan dari Polri, TNI, Satpol PP, Linmas tingkat kecamatan dan desa diterjunkan untuk mengamankan jalannya pemunguran suara dalam pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak yang berlangsung Sabtu (26/03/2022). Untuk memastikan kesiapannya, digelar apel pergeseran pasukan di halaman kantor Bupati Gresik, Jum’at (25/03/2022).
Apel tersebut diikuti oleh Wakil Bupati Gresik Aminatu Habibah, Dandim 0817 Gresik Letkol Inf Taufik Ismail, Ketua DPRD Gresik Much Abdul Qodir. Serta jajaran Kapolsek, Danramil dan organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya.
Dalam amanatnya, Kapolres Gresik AKBP Mochamad Nur Azis menyampaikan bahwa kegiatan tersebut dalam rangka memastikan kekuatan personil. Sebanyak 1.316 pasukan dari berbagai satuan dikerahkan.
“Untuk mengamankan jalannya pemungutan dan penghitungan suara. Tersebar di 303 tempat pemungutan suara (TPS) dari 47 desa dan 18 kecamatan,” tuturnya.
Seluruh jajarannya ditekankan agar tetap menjaga marwah institusi. Dengan menjunjung tinggi profesionalitas dan proporsionalitas.
“Dengan tetap menjalin sinergitas dan kordinasi yang baik antar lembaga dan komponen masyarakat,” tandas dia.
Sehingga, lanjut Azis, perlu meningkatkan deteksi dini. Agar lebih mudah dalam menangkal gangguan Kamtibmas yang mungkin terjadi. Misalnya, situasi pandemi Covid-19 yang belum berakhir, serta beberapa perkembangan regulasi yang disesuaikan dalam pelaksanaannya.
“Pemetaan dan simulasi pengamanan sudah kami lakukan saat tahap persiapan. Besar harapan pelaksanaan Pilkades berjalan aman dan kondusif,” tuturnya.
Sementara itu, Kabagops Polres Gresik AKP Imam Mustolih menyampaikan bahwa pihaknya terus mengantisipasi potensi kerawanan konflik dalam tahapan Pilkades. Dengan, membuat timeline pengamanan selama tahapan pilkades berjalan.
“Mulai sejak pendaftaran hingga kades terpilih dilantik. Sesuai jadwal tahapan tersebut akan berlangsung hingga Juni mendatang,” tuturnya.
Imam juga mengatakan bahwa jajaranya telah memetakan kawasan rawan. Yakni perselisihan dan konflik antar pendukung. Dengan membedakan tiga klasifikasi situasi di lapangan. Antara lain landai, waspada hingga rawan.
“Dari situ, potensi kerawanannya akan diantisipasi seoptimal mungkin,” terang Imam.
Pihaknya juga berpesan agar seluruh calon dapat mengakomodir setiap massa pendukung dengan baik. Sehingga, seluruh tahapan Pilkades dapat berjalan lancar.
“Upaya mitigasi konflik juga terus kami matangkan, termasuk berkoodinasi dengan instansi terkait,” pungkasnya.<>