GRESIK, Berita Utama- PT Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia tertantang untuk membuktikan tiga produk pupuk nonsubsidi retail baru, yaitu ZA Plus, Phosgreen, dan pupuk organik cair Phonska OCA Plus mampu meningkatan produktivitas 40 persen dibandingkan hasil panen petani sebelumnya.
Kabupaten Wonosobo yang dipilih karena merupakan salah satu daerah yang dipilih Kementerian Pertanian (Kementan) RI menjadi kawasan Food Estate. Dan Kecamatan Garung adalah salah satu lokasi andalan penghasil hortikultura di Wonosobo. Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih langsung yang melaksanakan pemupukan perdana melalui demonstration plot (demplot) tanaman tomat di Kecamatan Garung.
“Produktivitas budidaya hortikultura di Kabupaten Wonosobo saat ini sudah tinggi, khususnya pada tanaman tomat. Untuk lahan demplot seluas 2.500 meter persegi, produktivitas sebelumnya sudah mencapai 10 ton. Kami tertantang untuk membuktikan produk baru kami di sini, dengan target peningkatan produktivitas 40 persen dibandingkan hasil panen petani sebelumnya, menjadi 14 ton,” ujar Digna dalam siaran persnya, Senin (07/11/2022).
Menurutnya, peningkatan produktivitas akan menjadi magnet yang kuat untuk menarik minat petani menggunakan pupuk baru PG. Demplot juga menjadi sarana edukasi PG untuk petani hortikultura dimana penggunaan pupuk nonsubsidi mampu meningkatkan pendapatan. Sebab, mengacu Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian, hanya tiga komoditas hortikultura yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi, yaitu bawang merah, bawang putih dan cabai, bersama enam komoditas lainnya yaitu padi, jagung, kedelai, tebu rakyat, kopi dan kakao.
Selain itu, Permentan 10/2022, membatasi pupuk bersubsidi hanya pada NPK dan Urea. Sedangkan ZA, SP-36, serta Petroganik yang banyak dibutuhkan petani hortikultura sudah tidak lagi masuk dalam skema subsidi.
“Ketiga pupuk dalam demplot ini dapat menjadi alternatif substitusi bagi petani hortikultura yang membutuhkan produk ZA, SP-36 dan Petroganik yang sudah tidak lagi disubsidi sesuai regulasi yang baru. Dan ketiga pupuk tersebut sangat cocok untuk komoditas tanaman pangan dan hortikultura, seperti tomat. Hasil panen yang optimal tentu dapat dirasakan dengan pemupukan berimbang dengan dosis yang efektif,” pungkas dia.