GRESIK-beritautama.co- Kolaborasi apik dilakukan Pemkab Gresik dengan merangkul berbagai elemen untuk mewujudkan Gresik baru. Termasuk mengatasi angka pengangguran dan kemiskinan. Seperti yang dilakukan LSM Forum Kota (Forkot) yang menggelar dialog industri , Kamis (21/04/2022).
Bupati Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) dan Ketua DPRD Gresik Much Abdul Qodir dan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Gresik Alfan Wahyuddin yang hadir untuk sharing sekaligus menyamakan persepsi serta melahirkan inovasi untuk masyarakat Gresik.
Menurut Gus Yani, Gresik merupakan lirikan bagi para investor-investor industri, dan hal ini dibuktikan dengan meningkatnya investasi di Kabupaten Gresik di tahun 2020 sebesar Rp.12 triliun.
“Naiknya investasi di Kabupaten Gresik ini, harusnya mampu membawa kemanfaatan bagi masyarakat Gresik,”kata dia.
Sedangkan angka pengangguran menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2021 masih cukup tinggi yaitu 8,00% dan angka kemiskinan di Kabupaten Gresik naik 1 persen menjadi 12,42 persen di tahun 2021 dari 11,35 persen di tahun sebelumnya.
“Permasalahan kemiskinan serta pengangguran itu berbeda. Karena objeknyapun berbeda. Dalam permasalahan pengangguran maka perlu kita tingkatkan kualitas SDM di Kabupaten Gresik . Maka dari itu perlu adanya gagasan untuk mengatasi problematika tersebut,”kata dia.
Sedangkan Ketua Apindo Gresik Alfan Wahyuddin menanggapi permasalahan tersebut perlu adanya peningkatan mutu SDM diKabupaten Gresik.
“Saya sepakat dengan bupati ketika dana CSR dialokasikan ke sektor pendidikan”, tukas dia.
Hasil diskusi dengan pihak Dinas Pendidikan (Dispendik) Gresik bahwa dalam pembenahan bangunan untuk seluruh sekolah diKabupaten Gresik diperlukan anggaran sebesar Rp. 300 miliar. Melihat data perusahaan di Kabupaten Gresik bahwa ada 115 perusahan besar, 208 perusahaan menengah serta 116 perusahaan kecil semestinya dana CSR yang asumsi minimal Rp.100 juta tiap perusahaan.
“Seharusnya permasalahan pembangunan di Kabupaten Gresik bisa teratasi, dari pada menunggu dana APBD”, jlentrehnya
Sedangkan ketua DPRD Gresik Much Abdul Qodir menjelaskan bahwa masalah pengangguran di Gresik harus serius disikapi. Hal ini bisa dituntaskan dengan implementasi dana Coorporate Social Respobilitu (CSR) yang ada.
“Karena dana CSR memiliki 3 dimensi yaitu ekonomi, sosial, lingkungan”, jelasnya.
Dan pihaknya akan membuat Perda tentang Perlindungan tenaga kerja lokal yang mampu melindungi semuanya.
“Kita dengan perusahaan dapat meningkatkan skill angkatan tenaga kerja”,pungkasnya
Kegiatan tersebut akhirnya menghasilkan kesepakatan dan dituangkan dalam nota kesepahaman bersama Bupati Gresik, Ketua DPRD Gresik, Ketua Apindo untuk bekerjasama yang saling menguntungkan dalam memperkuat tenaga kerja lokal dalam bentuk skill atau keahlian maupun distribusi serta pemberdayaan pekerja lokal. Kemudiann pembentukan tim kemitraan dalam perumusan program (CSR) serta membentuk tim pengawasan Tenaga kerja lokal serta Tim pemanfaatan dan penyusunan program CSR.