GRESIK, Berita Utama- Rencana proyek peningkatan jalan yang menghubungkan Desa Sumput — Driyorejo sepanjang 700 meter, memunculkan kekhawatiran warga. Sebab, rumah mereka yang justru akan kebanjiran jika jalan ditinggikan. Untuk itu, Wakil Bupati (Wabup) Aminatun Habibah (Bu Min) melakukan sidak ke lokasi yang rencananya dibangun, Rabu (21/06/2023).
Bu Min mengaku bersama Bupati Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) risih karena sering mendengar berbagai laporan dari masyarakat terkait kondisi jalan yang tenggelam, utamanya saat musim hujan.
“Kita bangun supaya aktifitas masyarakat tidak terganggu dengan banjir. Rencananya, pembangunan hanya sampai dibawah jembatan tol,” tegasnya.
Bu Min mengakui, ada kesalahan pada pemerintahan masa lalu karena kurang memperhatikan pembuangan air pada musim penghujan ketika memberikan izin untuk industri dan perumahan. Sehingga, menjadi permasalahan yang harus diselesaikan oleh pemerintahan saat ini.
“Makanya, kita dalam memberikan perizinan harus benar-benar memperhatikan,”imbuh dia.
Didampingi Camat Driyorejo Narto dan Kepala Dinas Satpol PP Gresik Suprapto, Bu Min berhenti di titik yang menjadi elevansi jalan yang bakal ditinggikan 30 cm tersebut. Dalam APBD Gresik tahun 2023, dianggarkan sebesar Rp. 5,4 miliar untuk proyek peningkatan Jalan Driyorejo – Sumput yang masih proses lelang diikuti 73 peserta dengan perusahaan yang mengajukan penawaran hanya 11 perusahaan sesuai data di layanan pengadaan secara elektronik (lpse) Pemkab Gresik.
Camat Driyorejo Narto mengungkapkan berbagai upaya sudah dilakukan dalam mengatasi persoalan tersebut. Sebelumnya, dirinya menginisiasi normalisasi Kali Avour sepanjang 7,5 km yang ada di sekitar ruas jalan tersebut bersama perusahaan sekitar lewat program Corporate Social Responsibility (CSR).
Selain itu, di tahun 2023 ini juga akan dibuat saluran tambahan yang melalui tanah kas desa (TKD) Sumput yang berada di sebelah timur PT. Dayasa. Pengerjaan ini akan dikerjakan oleh pemerintah desa dengan menggunakan dana bantuan keuangan (BK) kecamatan.
“Kita ajukan anggaran sebesar Rp 300 juta melalui BK Kecamatan,”imbuh dia.
Selain itu, ada tender pembangunan jembatan Sumput yang dianggarkan sebesar Rp 2 miliar. Dari 69 perusahaan yang mengikuti lelang, hanya ada 2 perusahaan yang mengajukan penawaran yakni CV Green Artha Gemilang Rp 1.6 miliar. Kemudian, CV Jaya Abadi yang menawar Rp. 1, 8 miliar.
Sementara itu, Anggota DPRD Gresik dari Daerah Pemilihan (Dapil) Driyorejo-Wringinanom, Kamja Wiyono mengapresiasi rencana peningkatan jalan serta pembangunan Jembatan Sumput tersebut. Sehingga, bisa memecahkan permasalahan yang menjadi langganan di musim penghujan yakni banjir.
“Memang, idealnya ada sudetan untuk membuang air ke Kali Brantas dengan mengcross Jalan Raya Driyorejo. Tapi, biayanya sangat besar. Juga, status jalan merupakan kewenangan propinsi. Tapi, dengan peninggian jalan dan pembangunan jembatan, sudah bisa menjadi solusi,”pungkas politisi Partai Gerindra yang tinggal di Desa Sumput Kecamatan Driyorejo ini.
Komentar telah ditutup.