GRESIK – beritautama.co- Makanan tradisional yang sering dijumpai di Gresik yakni bonggolan.. Makanan berbahan dasar ikan laut itu menjadi pilihan, bahkan menjadi menu wajib selama Ramadan. Sebab, bonggolan memiliki kandungan protein yang cukup tinggi.
Bentuknya yang lonjong berbalut daun pisang membuat makanan tersebut menyerupai lemper. Setelah dibuka, memiliki tekstur yang lebih padat dan kenyal, ukurannya juga lebih besar. Perbedaannya semakin terasa ketika dicoba mengunyahnya.
“Bahan utamanya ikan laut pilihan, asli dan masih segar. Sehingga menyuguhkan sensasi rasa gurih,” jelas Candra Gunawan (33), pemilik bonggolan yang dinamai Cak Gendos kepada awak media, Jum’at (15/04/2022).
Stan miliknya di jalan Sindujoyo Gang XII Kelurahan Lumpur itu tidak pernah sepi pembeli selama Ramadan. Harganya sangat terjangkau, cukup dengan merogoh kocek Rp 10 ribu. Variasi rasa original dan pedas juga bikin ketagihan, khususnya bagi para kawula muda. “Cocok untuk camilan, bahkan tidak sedikit yang menjadikan lauk dicampur dengan olahan masakan lainnya,” tutur dia.
Setiap harinya, rata-rata 100 bungkus bonggolan miliknya ludes terjual. Bahkan, pembeli tidak hanya di kalangan masyarakat Gresik saja. Melainkan dari wilayah Jawa Tengah dan Jakarta yang memesan melalui online. Sebab, bonggolan mentah bisa bertahan hingga satu minggu jika disimpan dalam lemari es.
“Mirip frozen food, jadi juga bisa dibuat oleh-oleh untuk kerabat di luar kota,” ungkapnya.
Kenikmatan bonggolan kian mantap jika di cocol dengan kuah tauco, saus kacang atau sambal as sesuai dengan selera. Bonggolan juga banyak dijumpai di daerah pesisir, khususnya wilayah Gresik utara. Mulai dari Mengare, Bungah hingga wilayah Sidayu. “Protein tinggi dan ekonomis, sehingga jadi hidangan wajib bagi masyarakat yang tinggal di daerah dekat laut,” pungkas dia.<>