GRESIK- beritautama.co- Kalangan DPRD Gresik menyoroti proyek Jembatan Klampok di Kecamatan Benjeng yang tak segera dikerjakan oleh pemenang lelang yakni PT Jaya Abadi dengan nilai penawaran Rp 951 juta dari pagu anggaran sebesar Rp 1, 1 miliar dalam APBD Gresik tahun 2022.
Padahal, jembatan yang menghubungkan Benjeng-Metatu tersebut sudah setahun lebih mangkrak. Selain itu, pemenang lelang sudah diumumkan sejak 1 Maret 2022 lalu.
“Seharusnya, sudah dikerjakan pada pekan ini. Kita mendapat banyak keluhan karena kontraktor belum melaksanakan,”ungkap Anggota Komisi III DPRD Gresik, Abdullah Hamdi dengan nada geram, Kamis (16/06/2022).
Diakui oleh politisi PKB itu, PT Jaya Abadi Desa Tebaloan RT 03 RW 01 Duduksampeyan yang memenangkan tender adalah kontraktor yang sama ketika mengerjakan proyek tersebut pada tahun 2020 lalu. Namun, peralatan maupun materialnya hanyut terseret banjir hingga akhirnya proyek mengkrak.
“Karena force majour, akhirnya putus kontrak. Tapi, kontraktornya bukan di blacklist. Sehingga, tak masalah kalau memenangkan tender lagi,”imbuh dia.
Hal senada dikatakan oleh Anggota DPRD Gresik dari Kecamatan Benjeng, Abdullah Munir. Kebutuhan jembatan tersebut sangat vital karena menjadi akses utama kendaraan.
“Akhirnya, kendaraan lewat jalan poros desa (JPD) yang membuat kondisi rusak,”papar dia.
Namun, sambung politisi Partai Gerindra itu, ada pihak yang membuat jembatan alternatif untuk membantu pengguna jalan. Tapi, hanya kendaraan roda 2 yang bisa melintas disitu.
“Ketika banjir di akhir tahun 2020 lalu, banjir iku membuat jembatan ambruk separuh. Terus gawe jembatan kayu cilik ngunu kan, terus banjir maneh, jembatan kayu e kintir (Lalu dibuatkan jembatan kayu berukuran kecil, tidak lama banjir lagi, jembatan kayu yang berukuran kecil itu pun hanyut-red),” tegas Issatun (23) warga Desa Klampok kepada beritautama.co, Kamis (16/06/2022).
Kemudian, warga n berinisiatif untuk membuat jembatan kayu sederhana, sebagai jembatan darurat dan hanya bisa dilewati oleh roda dua. Kemudian luapan air sungai Kali Lamong kembali menerjang jembatan darurat yang dibuat dari bahan kayu seadanya dan hanyut pada, Jum’at (5/11/2021). Akhirnya, warga setempat memberi tanda dengan tumpukan kayu tepat di depan jembatan yang putus, untuk menginformasikan kepada pengendara bermotor bahwa jembatan tidak bisa dilewati.
Karena jembatan darurat yang terbuat dari kayu hanyut diterjang banjir, akhirnya akses dialihkan melalui jembatan milik Yayasan Ismailiyah Gresik, itu pun harus bergantian. mg2