BOJONEGORO – Beritautama.co – Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) Universitas Nahdlatul Ulama Sunan Giri (Unugiri) Bojonegoro menggelar kongres pertamanya hari ini, Sabtu (26/03/2022). Kongres kali ini merupakan kongres yang pertama setelah Unugiri dan IAI Sunan Giri resmi bergabung menjadi satu/merger beberapa tahun yang lalu.
Kongres yang diikuti oleh semua elemen organisasi mahasiswa (ormawa) Unugiri ini mengusung tema “Membangun Sinergisitas Penataan dan Pelaksanaan Organisasi Mahasiswa”. Tema ini sebagai itikad MPM Unugiri untuk membangun nuansa organisasi yang mengedepankan kolaborasi, guna secara kolektif kolegial memajukan kampus Unugiri.
Wakil Rektor III Unugiri Bojonegoro Dr. Nurul Huda, M.Hi., mengucapkan selamat dan sukses atas terselenggaranya kongres pertama ini. Dia juga menuturkan bahwa dalam menjalankan dinamika organisasi, mahasiswa harus memiliki karakteristik dalam berbagai bidang baik dalam proses organisasi, penanganan konflik, anasisis serta argumen yang bisa dipertanggungjawabkan secara intelektual.
“Keaktifan mahasiswa harus diperkuat lagi, kerja organisasi harus didasarkan kebutuhan mahasiswa sehingga program kerja yang dibuat tepat sasaran mengena kepada mahasiswa,” ucap Dr. Nurul Huda, M.Hi.
Dia juga menambahkan bahwa idealisme mahasiswa harus tetap dijaga, agar ranah gerak mahasiswa tetap pada koridor nilai-nilai kebenaran.
Sementara itu, Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) Unugiri Moh. Bahrul Hikam memaparkan bahwa sinergisitas antarlembaga intra kampus merupakan suatu hal yang tidak bisa dihindari.
“Tanpa adanya sinergi antareleman pelaksanaan organisasi tidak dapat berjalan dengan maksimal,” tegas Moh. Bahrul Hikam.
Sinergi sebagai prinsip kepemimpinan akan mengembangkan sumber daya serta mendorong organisasi berjalan dengan dinamis, kreatif, dan bertanggung jawab.
“Lewat kongres kali ini, kami bermaksud mengedepankan prinsip kolaboratif dalam berorganisasi, harapannya dengan kolaborasi dapat mengurangi missing comunication antaranggota organisasi baik organisasi di ranah legislatif maupun eksekutif,” pungkas Moh. Bahrul Hikam. (han/zar)