GRESIK, Berita Utama – Kekompakan warga Desa Mojogede, Kecamatan Balongpanggang patut diacungi jempol. Mereka bahu membahu dan berinisitif melakukan pencarian jasad pelajar SMP, Azril (13) warga setempat yang tenggelam di waduk Dusun Mojolebak, Desa Mojogede, Kecamatan Balongpanggang.
Sebab, mereka tak sabar dengan kinerja tim SAR Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik yang berdasarkan standar operate and procedure (SOP) tidak memungkin melakukan penyisiran di waktu malam hari. Akhirnya, warga memasang 17 unit pompa air dan 1 genset pembangkit listrik milik warga untuk menyedot air telaga agar surut dan memudahkan pencarian.
“Banyak dibantu oleh warga secara mandiri dalam pencarian. Karena t kita sempat minta bantuan tim SAR dan mereka sudah datang. Tapi dengan dalih SOP, mereka malah tidak bisa melakukan evakuasi,” ujar Kepala Desa (Kades) Mojogede Ngadiono dengan kecewe, Jumat dini hari (23/12/2022).
Tim SAR datang ke lokasi kejadian hanya tangan hampa alias tidak membawa peralatan yang mendukung untuk lakukan proses evakuasi.
“Kami melihat mereka tidak membawa apapun, tapi malah tertarik ke ceritanya,” imbuh dia.
Hal tersebut membuatnya kecewa dan akhirnya warga pun melakukan banyak inisiatif mandiri dengan memompa air waduk supaya segera bisa menemukan jasad korban.
“Akhirnya air mulai surut. Dan pada saat air mulai surut, beberapa warga masuk ke dalam telaga. Dan, dalam waktu kurang dari satu jam akhirnya bisa ditemukan,” jelasnya.
Sebagai informasi, luas waduk Dusun Mojolebak, Desa Mojogede, Kecamatan Balongpanggang sekitar 2 000 m² dengan kedalaman yang diperkirakan sekitar 12 m.
Sementara itu, Camat Balongpanggang Muhammad Amri menegaskan bahwa proses evakuasi di wilayah perairan dan dalam waktu malam hari tidak dimungkinkan untuk dilakukan. Dan hal tersebut bagian dari Standard Operasional Procedure (SOP).
“Apalagi seperti memakai perahu terbuka, perahu karet, dan sejenisnya. Kecuali memang menggunakan kapal-kapal yang canggih gitu,” terangnya.
Saat ditanya kekekcewaan warga atas kinerja tim SAR di lokasi kejadian, tidak sedikit juga warga yang merasa geram, Camat Balongpanggang Muhammad Amri bisa memahaminya.
“Ini memang kondisionalnya. kita juga memahami masyarakat, karena memang mereka peduli terhadap warganya,” jelasnya.
Komentar telah ditutup.