GRESIK, Berita Utama –Elit pemerintahan baik eksekutif, legislatif maupun yudikatif untuk menjadikan momen Hari Anti Korupsi Sedunia 2022 sebagai refleksi membulatkan tekad bersama-sama menjaga perilaku anti korupsi, jujur, bersih dan berintegritas.
Penting dilakukan penanaman karakter anti korupsi sejak dini. Sehingga kebiasaan-kebiasaan koruptif yang sering terjadi di lingkungan birokrasi dapat dihilangkan, atau dicegah dengan sebaik mungkin. Terutama pekerjaan-pekerjaan yang bersinggungan dengan pelayanan kepada masyarakat.
Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forum Kota (Forkot) Gresik Haris Sofwanul Faqih mengatakan, sikap tertutup dan anti kritik pemerintah menjadi indikasi awal cikal bakal lahirnya karakter koruptif. Sebab, berdasarkan Undang-Undang (UU) nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik, penyelenggara negara seharusnya bersikap transparan.
“Pemerintah harus terbuka dan mau menerima kritik sebagai evaluasi atas kinerja-kinerjanya. Sebab, anti kritik merupakan cikal bakal lahirnya watak korup,” ujarnya dengan nada serius, Jum’at (9/12/2022).
Bogel- sapaan akrab Haris Sofwanul Faqih- menuturkan bahwa kritik merupakan masukan dari masyarakat terhadap pemerintah yang sifatnya membangun agar dijadikan bahan evaluasi kinerja untuk jauh lebih baik lagi.
“Jadi harus diterima dengan baik sebagai bahan evaluasi kinerja yang lebih baik lagi. Bukan sebaliknya, justru kritikan diartikan masyarakat tidak suka dengan pemerintah atau bahkan benci,” tandas dia.
Praktek-praktek korupsi, lanjut dia, dapat merusak moralitas bangsa, menjatuhkan nama baik institusi maupun lembaga pemerintahan, serta menghilangkan marwah kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Komentar telah ditutup.