MOJOKERTO – Beritautama.co – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan pengambilan tanah dan air Bumi Majapahit di Situs Kedaton, Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (12/03/2022) sore.
Prosesi ini diawali dengan pengambilan air dari sebuah sumur yang berada di sisi utara situs yang dikenal dengan sumber panguripan. Sementara tanah yang diambil, berada di antara struktur bangunan kuno sisi timur situs.
Tanah dan air dari situs Kerajaan Majapahit abad 14 Masehi tersebut, nantinya akan dibawa ke Nusantara, sebutan ibu kota negara baru di Kalimantan Timur, untuk dicampur dengan tanah dan air dari 33 provinsi lainnya di Indonesia.
“Kami mendapatkan penugasan saja, semua gubernur, 34 gubernur itu diminta membawa air dan tanah dari masing-masing daerahnya. Kebetulan di ibu kota baru nanti namanya Nusantara, Jadi saya harus berdiskusi dengan pakar sejarah, budayawan, tokoh adat ada di sini,” ungkap Khofifah usai acara.
Dipilihnya tanah dan air di Situs Kedaton, karena situs ini merupakan bekas istana milik Tribhuwana Tunggadewi saat menjadi penguasa ketiga Majapahit, bersama Maha Patih Gajah Mada, dengan Sumpah Amukti Palapa untuk menyatukan Nusantara di masa silam.
“Sumber yang akan kita ambil (di Jawa Timur, red), itu ada 7 titik. Itu hasil musyawarah dari para sejarah dan budayawan. Salah satunya di sini (Candi Kedaton Sumur Upas). Dan besok (Minggu, 13 Maret 2022), para gubernur seluruh Indonesia diundang ke Kalimantan Timur,” katanya.
Selain di Situs Kedaton, tanah dan sumber mata air yang dianggap bertuah di enam titik yang tersebar di Kabupaten Mojokerto, juga diambil untuk dibawa ke IKN Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Seperti sumber air dari Sumur Sakti Maha Patih Gajah Mada, Sumur Upas, Tribhuwana Tunggadewi, Hayam Wuruk, Damar Wulan. Seluruh lokasi ini berada di Kecamatan Trowulan yang telah ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya nasional peninggalan ibu kota Majapahit masa lalu. (ris/zar)