GRESIK, Berita Utama– Ribuan pendukung Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) sangat antusias mengikuti rembuk bareng petani tambak di GOR Desa Tanggulrejo, Kecamatan Manyar, Jum’at (29/12/2023). Mereka dengan leluasa sambat ke Gus Muhaimin berbagai persoalan. Mulai harga pupuk, solar hingga pakan ikan yang dinilai sangat mahal dan memberatkan para petani tambak.
Menyambut kedatangan Cawapres Muhaimin Iskandar, para petani tambak telah menyiapkan panggung keluhan maupun spanduk berbagai coretan sambat di seluruh ruangan .
“Gresik punya pabrik pupuk. Tapi kenapa susah sekali dapat pupuk murah. Harganya dipasaran sangat mahal. Padahal kalau pupuknya kurang panen ikannya sangat menurun,” keluh Yunus, salah satu petambak di Kecamatan Manyar.
Kemudian, terkait bahan bakar minyak (BBM) jenis solar subsidi untuk petambak dan nelayan. Dirinya mengaku kesulitan mendapatkan solar. Setiap pembelian selalu dibatasi. Kondisi ini membuatnya kesulitan untuk menghidupkan pompa air.
“Sulit sekali. Padahal kami sangat butuh,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Muhammad Yunus yang jauh-jauh datang dari Kecamatan Ujungpangkah. Dirinya mengeluhkan harga pakan yang melambung tinggi. Sehingga, hasil panen ikannya tidak maksimal.
“Padahal hasil panen kami sudah ekspor. Jadi harganya ikut kurs dolar. Tapi saat dolar naik harga pakan juga ikut naik,” terangnya.
Menanggapi berbagai keluhan tersebut, Gus Muhamin mengaku ternyata problem pupuk bukan hanya petani, tetapi juga petambak ikan yang sangat memprihatikan karena produksinya menjadi turun 50 persen bahkan menjadi sampai 30 persen, jadi turun 70 persen.
“ Jadi, ini semua harus diatasi. Dan ini sudah dibiarkan selama 3 tahun. Padahal Gresik ini ada pabrik pupuk besar yang sangat produktif. Karena itu harus dicari solusi yang memungkinkan tersedianya pupuk bagi para petambak,”jelas dia.
Menurut Gus Muhaimin, visi misi yang dibawanya bersama Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan dalam ketahanan pangan nasional yakni agro maritime. Yakni, suatu konsep singkronisasi antara pertanian dan perikanan dan kelautan.
“Ini satu tarikan nafas dengan petani yang membutuhkan pupuk untuk tanaman mereka.Tapi di sisi yang lain, tidak boleh diselesaikan dengan cara parsial. Pupuk, hasil produksi, pemasaran, sampai kepada konsumen. Oleh karena itu, tugas kami nanti ketika menang adalah menyediakan sarana prasarananya, mulai dari pupuk kemudian pakan, terus kemudian pasarnya yang kontrak. Semua sudah pasti harga kedepannya disepakati bersama. Sehingga petani, petambak itu tugasnya berproduksi. Harga sudah disepakati sejak awal, tidak ada rugi,”papar dia.
Dari situ, sambung dia, akan menarik para pekerja, para kaum muda, pebisnis untuk bergerak meraup untung dari bisnis pakan, bisnis-bisnis makanan, bisnis kebutuhan pangan nasional.
“Di (Gresik-red) sini ada pabrik pupuk. Kenapa suplai tidak masuk ke petambak. Kendalanya apa itu? Ya itu harus kita telusuri. Kita curiga ada mafianya, kita curiga juga ada bahan baku yang harus digenjot, kita juga curiga jangan-jangan pabriknya harus ditambah juga. Itu bisa diambil dari uang negara,”urai dia.
Komentar telah ditutup.