GRESIK, Berita Utama – Puluhan aktivis lingkungan yang tergabung dalam Komunitas Capybrantas meluruk PT Daesang Ingredients yang beralamat di Jalan Raya Driyorejo, Kabupaten Gresik, Kamis (13/04/2023). Mereka meminta pertanggungjawaban dari perusahaan yang diduga membuang limbah cair langsung ke aliran Kali Surabaya.
Fernando Ardiansyah selaku Koordinator Divisi Riset mengatakan, limbah yang dibuang oleh perusahaan tersebut mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan plankton genus lyngbya, oscillatoria serta synedra”
“Berdasarkan riset, air Kali Surabaya sudah terkontaminasi oleh bakteri dan racun. Bahkan, dibuktikan bisa menyebabkan gatal, gangguan serta iritasi pada sistem pernafasan manusia,” jelasnya.
Fernando mengungkapkan, berdasarkan penelitian Narayana, et al. (2020), Plankton Genus Lyngbya cenderung banyak ditemukan di daerah perairan yang mengandung polutan tinggi seperti ammonia. Lyngbya merupakan salah satu jenis Cyanobacteria yang memiliki sistem produksi racun alami yang dinamakan Cyanotoxins.
“Jenis racun ini tergolong pada jenis yang berbahaya ketika terkontaminasi pada trofik ekosistem yang lain. Selain itu, adanya synedra dan oscillatoria pada perairan pembuangan limbah PT Daesang juga membuktikan adanya penurunan kualitas air,” tambah dia.
Bahkan, penelitian yang dilakukan oleh Salazar Sanchez dan Rodriguez Algeria pada tahun 2023 menyatakan bahwa, genus-genus ini tahan dengan adanya polusi di dalam air.
Setelah melakukan orasi, beberapa perwakilan dari Komunitas Capybrantas ditemui oleh Abdul Ghofur beserta tim dari PT Daesang Ingredients di Meeting Room. Namun, hasilnya kurang memuaskan.
“Kita juga sedikit kecewa dengan hasil pertemuan ini tadi, dikarenakan kami tidak diizinkan secara langsung untuk melihat sistem IPAL dan Water Treatment secara langsung,” tandas dia.
Komentar telah ditutup.