GRESIK- beritautama.co- Komunitas pegiat lingkungan CO.ENSIS (community of environment sustainable) dari Universitas Trunojoyo Madura, Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan bersama Ecoton (ecological observation and wetlands conservation) melaksanakan kegiatan studi tentang sampah dengan mengajak masyarakat dan OSIS MTs Raden Paku Gresik di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu Reduce, Reuse, Recycle (TPST3R) Wringinasri Kecamatan Wringinanom,
Dalam siaran persnya Ecoton, Minggu (20/05/2022), dijelaskan bahwa, tujuannya kegiatan studi tentang sampah dilaksanakan untuk mengetahui dan mengidentifikasi sampah yang ada di Wringinanom. Selain itu, kegiatan ini juga dilakukan agar mengetahui produk yang paling mendominasi dalam pencemaran sampah. Sampah yang digunakan merupakan sampah yang dikumpulkan dari kegiatan penimbangan yang dilaksanakan selama 2 hari sekali selama 6 kali di Kecamatan Wringinanom.
Hasilnya, ditemukan komposisi sampah kresek hitam 5%, kresek putih 5%, sachet multilayer 12%, sachet singlelayer 6%, botol plastic bening 11%, gelas plastic bening 3%, plastic bening 9%, kaleng 15%, gelas plastik putih 1%, kardus minuman 5%, kertas duplek 5%, kresek warna 6%, sedotan 3%, B3 2%, plastik keras 2%, kardus 6%.
“Kami sering mengikuti kegiatan brand audit seperti ini. Kegiatan ini perlu dilaksanakan karena jika sampah plastik terlalu banyak dihasilkan oleh masyarakat bisa berpotensi menyebabkan kebocoran pembuangan sampah di sungai semakin banyak,” Radita Putri Puspitasari. salah satu anggota komunitas CO.ENSIS,
Ditambahkan mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura ini, kegiatan tersebut secara tidak langsung menyampaikan kepada masyarakat agar sadar bahwa sampah plastik yang dihasilkan setiap hari jumlahnya tidak sedikit. Sehingga penggunaannya harus dikurangi.
“Kebocoran pembuangan sampah plastik disungai dapat menyebabkan plastik tersebut terdegradasi sehingga berubah bentuk menjadi mikroplastik,”imbuh Silfi Maulidatur Rohmah, rekannya sesama anggota komunitas CO.ENSIS yang juga mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura.
Keberadaanya mikroplastik, lanjut dia, sangat berbahaya bagi manusia maupun biota di dalam perairan. Setelah kegiatan penimbangan dan perhitungan sampah yang sudah diakukan, hasilny ayang menjadi top brand sebagai konsumsi rutin masyarakat sekitar diantaranya seperti Wings sebanyak 36%, Indofood sebanyak 23%, Unilever sebanyak 17%, Danone sebanyak 13%, dan Tanobel sebanyak 11%.
Sebagai ucapan terimakasih kepada relawan, dibagikan deterjen bubuk dengan pembelian secara refil yang bungkusnya menggunakan paperbag. Tujuan agar para relawan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Bangga dan senang bisa mengikuti kegiatan ini. Karena pengetahuannya tentang sampah jadi semakin banyak,”ujar Roudlotul Jannah, salah satu anggota OSIS MTs. Raden Paku.