GRESIK, Berita Utama – Terjun ke dunia politik, umumnya tidak sekadar bertujuan ikut serta membangun negara. Tetapi terselip kepentingan praktis ketika memilih aktif dalam partai politik (Parpol) sekaligus ambisi mendapat kekuasaan dengan mengikuti kontestasi untuk memperoleh sebuah posisi strategis, baik jabatan di kursi legislatif (DPR), maupun eksekutif (Kepala Daerah).
Namun, pragmatisme tidak berlaku bagi Kartining yang terjun ke dunia politik. Sebab, perempuan asal Desa Wadeng, Kecamatan Sidayu itu memilih konsisten berkarir di dunia politik karena semata-mata ingin aktif berorganisasi dan bisa lebih banyak memberi manfaat bagi rekan-rekannya serta masyarakat.
Loyalitas dan komitmen salah satu publik figur perempuan di Kecamatan Sidayu yang aktif di berbagai organisasi khususnya banom NU tersebut, tidak bisa dianggap remeh. Bahkan, Kartining pernah ditawari satu unit mobil agar mau menjadi kutu loncat dengan pindah ke salah partai politik (Parpol). Namun, tawaran tersebut tegas ditolak.
“Saya pernah ditawari satu unit mobil Honda Jazz, asalkan mau pindah partai, sekaligus membantu pembentukan pengurus partai tingkat kecamatan. Tetapi saya tidak mau,” tutur Kartining kepada beritautama.co, Minggu (29/01/2023).
Bukan karena telah bergelimang harta sehingga Kartining menolak tawaran tersebut, Namun, dirinya lebih memilih menjaga prinsip serta komitmen dan tanggungjawab. Bagi dia, berpolitik adalah jalan ikhtiar berkontribusi dan menghidupkan organisasi.
“Saya ini, orang biasa dan sederhana. Tapi karena saya kenal partai politik juga berawal dari organisasi, maka saya ingin berkontribusi ke organisasi melalui jalur politik,” terang dia.
Kartining menambatkan karir politik di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sepak terjangnya yang terus bergeriliya dan masif melakukan konsolidasi menjadikannya kini menjabat sebagai Ketua Perempuan Bangsa (PB) Kecamatan Sidayu.
“Saya sekarang menjadi ketua PB Kecamatan Sidayu, dan sejak awal berpolitik saya memutuskan masuk di PKB, tidak pernah pindah-pindah,” tandas dia.
Kendati Kartining aktif di parpol, tetapi tidak mencampur adukkan kepentingan politik dengan Fatayat NU. Banom NU basis perempuan itulah yang membesarkannya dan memberikan banyak ilmu pengetahuan tentang organisasi serta pengabdian.
“Bagi saya, Fatayat NU adalah organisasi tempat saya mengabdi kepada NU, karena itu Fatayat NU adalah yang paling utama,” pungkasnya.
Komentar telah ditutup.