GRESIK, Berita Utama- Sepanjang tepian sungai Bengawan Solo yang melintasi Gresik banyak tokoh penerus penyebar Islam, ada Kyai Gede Desa Bungah. Juga ada Mbah Sayyid Khusaini dan Mbah Kemedum di Desa Bedanten.
“Sungai Bengawan Solo dulu sebagai jalur transportasi penyebaran Islam sekaligus jalur perdagangan, “ujar Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah (Bu Min) saat menghadiri haul dan sedekah bumi Mbah Sayyid Makhdum (Mbah Buyut Kemedum) Mbah Sayyid Khusaini, Mbah Maskumambang, Mbah Umar Khottob, Mbah Ngabar dan Kirim Doa Para Sesepuh Desa Bedanten Bungah, Jum’at (11/08/2023).
Menurut Bu Min, berdasarkan beberapa cerita sejarah yang sudah turun temurun. Desa Bedanten pada zaman era Raja Hayam Wuruk sekitar abad 13, terdapat sebuah dermaga bernama Padanten, sebagian menyebutnya Madanten.
“Tradisi ini harus terus dilestarikan oleh masyarakat secara turun temurun agar tidak tergerus arus perkembangan zaman. Sehingga kehidupan yang guyub rukun dan menghormati warisan leluhur tetap terjaga, “tuturnya.
Sedekah bumi, sambung dia, juga merupakan ungkapan rasa syukur, sekaligus bentuk rasa kebersamaan kepada sesama. Sekaligus sebagai ajang silaturahim antar warga.
“Selain sebagai rasa syukur kepada sang pencipta. Sedekah bumi ini juga sebagai wujud pelestarian budaya yang sudah dilakukan turun-temurun, “tandasnya.
Komentar telah ditutup.