GRESIK- beritautama.co- Proyek revitalisasi kawasan Gresik Kota Lama (GKL) yang didanai dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) diperkirakan bakal molor dari target selesai pada pertengahan bulan Agustus 2022. Sebab,banyak kendala di lapangan.
“Kalau sesuai rencana awal pertengahan Agustus bisa kelar. Tapi, melihat situasi lapangan,ada perpanjangan kontrak selama 30 hari,” tegas Arif Susanto, salah satu mandor yang khusus mengawasi proyek pengerjaan di Jalan Basuki Rahmat, saat ditemui beritautama.co, Kamis (23/6/2022).
Terdapat 7 ruas jalan yang bakal direvitalisasi meliputi Jalan Basuki Rahmat, Jalan AKS Tubun, Jalan Kramatlangon, Jalan Agus Salim, Jalan Malik Ibrahim, Jalan KH Zubair dan Jalan Setia Budi.
Dikatakan Arif, ada dua ruas jalan yang proses pengerjaannya cukup lambat, yakni Jalan Basuki Rahmat dan Jalan Malik Ibrahim. Bahkan, pengerjaan di Jalan Malik Ibrahim pun tidak bisa diprediksikan sama sekali.
“Di jalan Jalan Basuki Rahmat, yang menghambat ada karena pohon, untuk dongkel akar butuh waktu lama. Bahkan, untuk penebangan pohon sejak awal proyek sampai sekarang, baru dikerjakan setelah lebaran. Banyaknya kabel juga mengganggu. Selain itu hambatan juga terdapat pada keberadaan pipa PDAM. Dan, ketika ada kegiatan rutin di Makam Habib Abu Bakar Assegaf, otomatis kita menghentikan pengerjaan,” imbuh dia.
Kendati demikian, semuanya bukan menjadi wewenang proyek pengerjaan yang diawasinya. Melainkan, dibawah naungan PT. Widya Satria Surabaya, proyek tersebut mencakup pekerjaan drainase kota, pekerjaan tanah, perkerasan berbutir dan perkerasan beton semen, perkerasan beraspal, struktur, pengembalian kondisi dan pekerjaan minor serta sumur bor.
“Seperti penebangan pohon merupakan wewenang Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Tata Ruang (PUPTR). Sedangkan untuk pipa PDAM adalah wewenang dari PDAM sendiri. Selanjutnya, untuk kabel-kabel yang semrawut adalah wewenang pihak PLN,”tukas dia.
Diketahui, penataan Kawasan Gresik Kota Lama mencakup Kampung Arab, Kolonial, dan Pecinan. Harapannya ke depan dapat mendorong pengembangan wisata Makam Syeh Maulana Malik Ibrahim.
Selain itu, daerah Kampung Kolonial rencananya akan dijadikan satu kesatuan, serta terintegrasi dengan Kampung Kemasan, Kampung Arab, maupun Kampung Pecinan.
Terpisah, Kepala Dinas Cipta Karya Perumahan dan Pemukiman (DKCPP) Gresik, Ida Lailatussa’diyah kepada awak media mengaku pihaknya mendapat protes dari kepala desa yang terimbas dari proyek tersebut. Sebab, pekerjaanya dinilai terlalu lama. “Kita juga mendapat protes dari kepala – kepala desa disitu,”tukas dia. mg2