GRESIK, Berita Utama– Skill dan kesiapsiagaan para petugas keamanan di area pelabuhan harus ditingkatkan. Sebab, gangguan keamanan pada fasilitas pelabuhan merupakan sesuatu yang bisa terjadi kapanpun. Untuk itu, Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Gresik menggelar kegiatan latihan bersama pengamanan fasilitas pelabuhan yang diberi nama Joint Exercise International Ship and Port Facility Security (ISPS) Code 2022.
Kegiatan yang melibatkan 10 pelabuhan berstatus Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) ini KSOP Gresik menggandeng lembaga pelatihan dan sertifikasi Kaneta Efka Jaya (Kafa). Kegiatan Joint ISPS Code dibagi dalam dua tahap yaitu simulasi table top atau pelatihan dalam ruangan secara kegiatan basah atau dilapangan.
Dalam simulasinya, petugas keamanan pelabuhan PT Petrokimia Gresik (PG) menangkap dua penyusup yang masuk ke area pelabuhan. Mereka ditangkap karena melakukan pengerusakan jaringan pipa kimia yang mengakibatkan terjadinya pencemaran udara hingga bau tidak sedap. Kondisi ini tentu menganggu para perusahaan lain yang ada disekitar PT Petrokimia Gresik.
Pada waktu yang bersamaan, masyarakat melakukan demo ke kantor KSOP Gresik menuntut agar pencemaran udara agar segera ditanggulangi. Dengan cepat tanggap tim keamanan fasilitas pelabuhan bersama dengan petugas keamanan PG melakukan penyisiran ke area pelabuhan.
Berkat kesigapan petugas dua penyusup yang datang dari area laut dengan menumpang di kapal nelayan itu bisa diamankan. Sementara warga yang mendatangi kantor KSOP Gresik berhasil ditenangkan dan diajak berdialog secara persuasif.
Kepala KSOP Gresik, Capt Roni Fahmi mengungkapkan, kegiatan Joint Exercise ISPS Code ini sangat penting digelar karena bertujuan untuk melatih kesiapsiagaan TUKS dalam menghadapi situasi darurat atau gangguan keamanan.
“Tujuan kegiatan ini adalah memastikan bahwa tim keamanan di semua fasilitas pelabuhan di wilayah Pelabuhan Gresik selalu dalam kondisi siap-siaga dalam menghadapi kemungkinan terjadinya gangguan keamanan,” kata Capt. Roni Fahmi kepada awak media, Kamis (08/12/2022)
Peristiwa yang dapat menganggu keamanan, lanjut dia, seperti penculikan, perampokan, dan sabotase diarea pelabuhan merupakan potensi ancaman yang harus diantisipasi. Apalagi menurut dia, beberapa dermaga pelabuhan milik perusahaan di Gresik berada dekat dengan pemukiman penduduk.
“Pelabuhan harus selalu complay agar bisa meyakinkan kapal yang akan sandar. Sebab, jika kapal yang akan sandar merasa bahaya dia akan meningkatkan security level dan melaporkan hal ini ke kementrian perhubungan. Tentu yang akan rugi adalah pemilik pelabuhan karena sudah melakukan investasi yang tidak sedikit,” imbuh dia.
Roni berharap, kegiatan ini membuat petugas Port Facility Security Officer (PFSO) atau tim keamanan pelabuhan paham tata cara pengamanan serta tanggap dalam mengambil langkah saat terjadi situasi tanggap darurat.
Ditempat sama Direktur Kaneta Efka Jaya (Kafa), Tri Hastuti kepada awak media menuturkan, latihan bersama ini merupakan salah satu syarat mutlak yang harus dilakukan oleh pelabuhan yang telah tersertifikasi.
“Kegiatan seperti ini harus dilakukan minimal 1 kali dalam 12 bulan maksimal 18 bulan oleh pemilih pelabuhan agar sertifikat yang telah dikantongi tidak dicabut. Nah, pada latihan bersama kali ini kami mengajak media untuk menyaksikan secara langsung bentuk latihan yang dilakukan dilaut,” kata Tri Hastuti
Dikatakan, kegiatan joint exercise kali ini KSOP Gresik melibatkan Forum Komunikasi Port Facility Security Officer (FK-PFSO).
Komentar telah ditutup.