GRESIK, Berita Utama – Ratusan warga Desa Karangrejo, Kecamatan Manyar ramai-ramai ngeluruk balai desa setempat, Senin (19/2/2023). Mereka menuntut tranparansi rekrutmen tenaga kerja dan transparansi hasil penjualan pengelolaan limbah kontruksi proyek smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) yang diterima oleh desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Sebab, adanya dugaan ‘pungli’ dalam proses perekrutan tenaga kerja di proyek Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI).
“Kami ingin meminta kejelasan terkait adanya biaya dalam perekrutan tenaga kerja, khususnya lowongan kerja satpam. Ada yang kena biaya Rp 8 juta sampai Rp 21 juta dengan dalih pelatihan satpam,” ujar Robi Binur, perwakilan pemuda setempat..
Selama ini, sambung dia, warga resah dengan ulah seorang oknum di desa setempat yang diduga melakukan penarikan biaya kepada setiap warga yang melamar kerja. Tak tanggung-tanggung, biaya yang dipatok bagi setiap warga yang melamar kerja berbeda-beda, bahkan mencapai puluhan juta.
“Kalau memang ada biaya untuk pelatihan atau sertifikasi satpam gak apa-apa. Tapi kenapa kok sampai beda-beda dan nilainya sangat besar. Ini namanya pungli. Bahkan ada yang sudah bayar tapi tidak kunjung dipekerjakan” paparnya.
Binur juga membeberkan, bahwa pemerintah desa maupun BUMDes selama ini tidak transparan terkait hasil pengelolaan limbah besi. Sebab, dia mendapat informasi bahwa hasil penjualan limbah besi kontruksi nilainya cukup besar.
Mengenai tuntutan warga tersebut, Kepala Desa Karangrejo Muhammad Miftahul Ilmi mengaku tidak menahu adanya dugaan penarikan biaya yang dilakukan oleh oknum warganya dalam rekrutmen tenaga kerja proyek smelter PTFI.
“Kalau pemerintah desa tidak tahu menahu soal itu (penarikan biaya, red), kami hanya memberikan ACC tanda tangan bagi setiap warga yang mau melamar kerja ke Freeport,” jelasnya saat ditemui usai audiensi dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan warga.
Namun, pihaknya tidak menampik jika terdapat potensi adanya pungli. Meski mekanisme perekrutan tenaga kerja proyek smelter Freeport saat ini sudah melalui aplikasi MS Pedia sejak Januari 2023.
“Sekarang ini pendaftaran sudah lewat MS Pedia sejak Februari. Tapi yah namanya manusia pasti ada kayak-kayak gitu, yang pasti surat rekom yang kami tandatangani untuk setiap warga yang melamar itu free tanpa biaya,” pungkasnya.
Komentar telah ditutup.