GRESIK, Berita Utama– Capaian realisasi APBD Gresik tahun 2024 masih deficit sebesar Rp 185,9 miliar dari target sebesar Rp 3,9 triliun. Sebab, realisasi pendapatan hanya sebesar Rp 3,7 triliun. Sedangkan belanja daerah hanya direalisasikan sebesar Rp 3,6 triliun. Realitas tersebut terungkap dalam rapat anggaran antara Badan Anggaran (Banggar) DPRD Gresik dengan Tim Anggaran (Timang) Pemkab Gresik dengan agenda evaluasi realisasi APBD Triwulan IV tahun 2024, Senin (20/01/2025).
Padahal, banyak kegiatan yang telah direncanakan dalam APBD Gresik tahun 2024 yang tidak dilaksanakan dengan dalih efesiensi.
“Efesiensi yang dilakukan Pemkab Gresik selama tahun 2024 yang berdampak pada kegiatan yang tertunda. Kalau begitu, mengapa harus direncanakan,”tukas Anggota Banggar DPRD Gresik, Abdullah Hamdi seusai rapat anggaran.
Berdasarkan laporan yang diberikan Timang ke Banggar, realisasi belanja terendah di Dinas Perikanan. Dari alokasi anggaran belanja sebesar Rp 15, 2 miliar hanya terealisasi sebesar Rp 10,3 miliar atau 67 %. Begitu juga dengan Inspektorat yang alokasi anggaranya sebesar Rp 29, 1 miliar hanya terealisasi sebesar Rp13,7 miliar atau 45 %.
Untuk realisasi pendapatan, Dinas Perhubungan paling jeblok. Dari target sebesar Rp 21 miliar hanya teralisasi sebesar Rp 5,9 miliar atau 27 %.
“Itu, khususnya soal pendapatan dari retribusi parkir di tepi jalan umum yang masih morat-marit,”ungkap Wakil Ketua DPRD Gresik, Lutfi Dhawam.
Selain itu, realisasi pendapatan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) juga masih buruk. Dari target sebesar Rp 8,6 miliar hanya terealisasi sebesar Rp 3,6 miliar. Begitu juga dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) dari target sebesar Rp 510 juta hanya teralisasi sebesar Rp 179 juta atau 35 %.
“Memang ada 12 organisasi perangkat daerah (OPD) penghasil yang mayoritas tak memenuhi target pendapatan yang dibebankan dengan capaian 100 persen. Tapi, kami harus mengapresiasi karena kinerjanya sudah bagus. Karena, awalnya kita khawatir pendapatan akan jeblok dan deficit diatas Rp 185 miliar,”imbuh politisi Partai Gerindra ini.
Tetapi, sambung dia, kekhawatiran tersebut bisa ditepis OPD penghasil yang total mampu memenuhi sebesar Rp 3,7 triliun dari target sebesar Rp 3,9 triliun di APBD Gresik tahun 2024.
Sejatinya, ada beberapa OPD yang capaian targetnya melampaui 100 %. Tetapi, target yang dibebankan sangat kecil. Seperti Dinas Perikanan yang ditargetkan sebesar Rp 165 juta tetapi mampu merealisasikan sebesar Rp 166 juta. Kemudian, Dinas Pertanian dari target sebesar Rp 155 juta teralisasi sebesar Rp 177 juta.
Lutfi Dhawam optimis dengan capaian kinerja pendapatan yang hanya tak teralisasi 5 % di tahun 2024, bakal membawa angin segar bagi fiscal daerah tak semakin terpuruk di tahun 2025 ini.
“Kekurangan 5 persen di APBD Gresik 2024, bisa ditutup dengan menggenjot pajak dan retribusi daerah di APBD Gresik tahun 2025 ini,”pungkas dia.
Komentar telah ditutup.