GRESIK, Berita Utama – Pelayanan publik di Rumah Sakit Umum Daerah (RS) Umar Ma’sud di Pulau Bawean terancam berhenti total di tahun 2023 nanti. Sebab, Pemkab Gresik melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik tidak mengalokasikan sama sekali anggaran opersional rumah sakit pelat merah ini. Hal tersebut terungkap ketika Komisi IV melakukan rapat kerja (raker) dengan Dinkes membedah pagu anggaran dalam rancangan anggaran dan pendapatan belanja daerah (RAPBD) Gresik tahun 2023.
“Saat raker dengan Dinkes Gresik, kami menemukan setidaknya ada 4 komponen rencana kegiatan yang masih kosong slot anggarannya. Salah satu komponen rencana kegiatan tersebut adalah anggaran operasional RS Umar Mas’ud di Pulau Bawean. Padahal, RS Umar Ma’sud dapat anggaran Rp 9.4 miliar pada APBD Gresik tahun 2022,”ungkap Anggota Komisi IV DPRD Gresik, Bustami Hazim dengan nada kecewa berat, Sabtu (05/11/2022).
Dijlentrehkan politisi PKB ini, kinerja Dinkes Gresik di tahun 2023 dipastikan bakal jeblok. Bahkan, berpotensi menjadikan kegaduhan di masyarakat. Sebab, komponen belanja penting dibiarkan kosong. Seperti belanja obat-obatan di tahun 2022 dialokasikan sebesar Rp 5 miliar. Tetapi pada nota keuangan RAPBD Gresik tidak ada anggarannya. Begitu juga hasil rapat kerja Badan Anggaran (Banggar) DPRD Gresik dengan Tim Anggaran (Timang) Pemkab Gresik pada 27 Oktober lalu, masih dibiarkan kosong alias tidak dianggarkan sama sekali.
Begitu juga komponen belanja medis habis pakai (BMHP) di APBD Gresik tahun 2022 dialokasikan anggaran sebesar Rp 760 juta. Tetapi pada nota keuangan RAPBD Gresik tidak ada anggarannya. Begitu juga hasil rapat kerja Badan Anggaran (Banggar) DPRD Gresik dengan Tim Anggaran (Timang) Pemkab Gresik pada 27 Oktober lalu, masih dibiarkan kosong alias tidak dianggarkan sama sekali.
“Ini penggunaannya untuk pengadaan kapas, perban, jarum suntik ataupun alkohol. Yang penggunaannya sekali pakai,”tuturnya.
Kemudian belanja operasional laboratorim kesehatan daerah (Labkesda) yang telah dianggarkan sebesar Rp 394 juta di APBD Gresik tahun 2022. Tetapi pada nota keuangan RAPBD Gresik tidak ada anggarannya. Begitu juga hasil rapat kerja Badan Anggaran (Banggar) DPRD Gresik dengan Tim Anggaran (Timang) Pemkab Gresik pada 27 Oktober lalu, masih dibiarkan kosong alias tidak dianggarkan sama sekali.
Yang lebih menyedihkan lagi belanja operasional RS Umar Mas’ud di Pulau Bawean. Padahal, RS Umar Ma’sud dapat anggaran Rp 9,4 miliar pada APBD Gresik tahun 2022. Tetapi pada nota keuangan RAPBD Gresik tidak ada anggarannya. Begitu juga hasil rapat kerja Badan Anggaran (Banggar) DPRD Gresik dengan Tim Anggaran (Timang) Pemkab Gresik pada 27 Oktober lalu, masih dibiarkan kosong alias tidak dianggarkan sama sekali.
” Kami sangat kecewa dengan temuan komponen belanja, khususnya di rumah sakit Umar Mas’ud, Jika tidak ada anggaran operasionalnya berarti sama halnya dengan menghentikan kegiatannya. Oleh sebab itu, kami berharap ini menjadi atensi bersama.Jika tetep tidak teranggarkan, ya sudah tutup saja kegiatan operasional RSUD Umar Ma’sud di Pulau Bawean,”cetus legislator dari Pulau Bawean ini.