NASIONAL–beritautama.co- Kali kedua, PT Semen Padang yang merupakan anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melepas sebanyak 3.000 ekor ikan bilih hasil pembudidayaan di area konservasi Keanekaragaman Hayati (Kehati) PT Semen Padang ke habitat aslinya yaitu Danau Singkarak, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat. Sebelumnya, pada Maret 2022 lalu, sudah dilepaskan sebanyak 4.000 ekor ikan.Total sudah 7 000 ekor yang dilepaslkan.
Direktur Utama (Dirut) SIG, Donny Arsal mengatakan bahwa Ikan bilih ini merupakan hasil konservasi yang dilakukan oleh PT Semen Padang bekerja sama dengan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Bung Hatta (UBH) di Area Taman Kehati milik PT Semen Padang sejak Juli 2018.
“Konservasi ikan bilih ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan, khususnya ikan bilih Danau Singkarak jenis Mystacoleucus Padangensis dansatu-satunya di dunia yang terancam punah akibat ekploitasi,” kata dia dalam siaran persnya, Selasa (02/07/2022).
Ditambahkan, konservasi yang dilakukan cukup efektif dalam menjaga kelestarian ikan bilih, namun pihaknya berharap konservasi ikan bilih yang dilakukan perusahaan diimbangi dengan pembatasan penggunaan bagan dan sebagainya.
“Melihat tingkat keberhasilan yang tinggi, upaya konservasi ini perlu ditingkatkan dalam skala yang lebih besar lagi serta dapat menjadi edukasi bagi masyarakat tentang pembudidayaan ikan bilih di luar habitatnya,” kata Donny Arsal.
Sementara itu Rektor UBH, Tafdil Husni mengatakan, keterlibatan UBH dalam konservasi ikan bilih merupakan suatu bentuk kontribusi UBH melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) yang didukung oleh Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Apalagi, status ikan bilih Danau Singkarak pada tahun 2020 menuju kepunahan.
Hasil dari penebaran ikan bilih, lanjut dia, akan luar biasa terhadap ekonomi nelayan bilih Danau Singkarak. Sebagai contoh, dari 1.500 ekor ikan bilih yang disebar dan didalamnya ada 800 ekor betina, maka masing-masing betina akan mempunyai 3.000 telur. Jika dikalkulasikan, maka jumlahnya akan ada 2,4 juta ekor ikan bilih yang akan berkembang biak. Kemudian, untuk 1 juta ekor ikan bilih, sama dengan 5.000 kg.
“Sekarang ini harga ikan bilih Rp50 ribu. Kalau kita perhitungkan lagi dalam setahun, maka jumlahnya bisa mencapai Rp250 juta. Ini untuk 1 juta ekor ikan yang dihasilkan dari 800 ikan bilih betina yang disebar hari ini. Apalagi kalau hitungan kertasnya 2,4 juta, tentu hasilnya ada sekitar Rp600 juta per tahun. Makanya, mari sama-sama kita jaga kelestarian ikan bilih ini, supaya bisa berkembang dengan baik di habitat aslinya ini,” jelas Tafdil Husni.
Ikan Bilih merupakan ikan endemik khas Danau Singkarak yang terancam punah. Populasinya saat ini sangat terbatas akibat eksplorasi besar-besaran menggunakan metode yang sangat merugikan masyarakat.
PT Semen Padang menjadi yang pertama berhasil mengembangbiakkan diluar habitat asli ikan bilih dengan menggunakan beberapa teknologi yakni alami, semi alami dan buatan. Pengembangbiakan dilakukan di laboratorium penelitian di area D1 PT Semen Padang.