GRESIK, Berita Utama – Setelah mendapat kecaman dari kalangan DPRD Gresik karena dinilai menerlantarkan 7 siswa asal Pulau Bawean yang dipilih menjadi anggota pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) untuk persiapan upacara 17 Agustus di halaman kantor Bupati Gresik, akhirnya Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Gresik Nanang Setiawan angkat bicara.
“Saat ini, mereka tengah menjalani kegiatan pra pelatihan Intensif di Makodim 0817 Gresik. Jadi, kami belum memfasilitasi mereka,” ujar dia kepada beritautama.co, Selasa (01/08/2023).
Menurutnya, akomodasi diberikan ketika memasuki tahap pelatihan intensif. Yakni, mulai tanggal 3 Agustus 2023 masuk pelatihan intensif.
“Baru Kesbangpol yang memfasilitasi,” imbuh dia.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kalangan DPRD Gresik mengecam Kesbangpol Gresik yang dinilai menerlantarkan 7 siswa yang dipilih sebagai perwakilan dari Pulau Bawean untuk menjadi anggota pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) pada upacara Hari Kemerdekaan 17 Agustus nanti, di halaman kantor Bupati Gresik.
Sebab, mereka sudah hampir sebulan mengikuti latihan rutin di Makodim 0817 Gresik tetapi tidak mendapat akomodasi sepeserpun dari Bakesbangpol Gresik. Mereka yang terpilih menjadi anggota Paskibraka tingkat kabupaten, seharusnya akomodasi ditanggung sepenuhnya oleh Bakesbangpol Gresik. Mulai, tiket keberangkatan dan kembali, penginapan, makanan bergizi hingga uang saku harian.
Selama ini, mereka untuk bertahan hidup dengan uang saku yang dibawa sendiri. Karena sudah lama di Gresik, uangnya habis.Beruntung, mereka masih bisa ditampung untuk menginap di Makodim 0817 Gresik sembari tetap latihan rutin. Sedangkan sesuai jadwal, mereka selesai melaksanakan tugasnya hingga 25 Agustus nanti.
Karena tidak mendapat akomdasi, kalangan DPRD Gresik mendesak jika Bakesbangpol Gresik tidak ada anggaran untuk mengirimkan perwakilan anggota Paskibraka dari Pulau Bawean dan menanggung seluruh akomodasi selama di Gresik, tak perlu dipaksakan daripada menerlantarkan. Apalagi, mereka adalah pilihan dari hasil seleksi yang masuk ke tingkat kabupaten. Wajib hukumnya seluruh akomodasi ditanggung secara layak oleh daerah.
Komentar telah ditutup.