GRESIK, Berita Utama – Hampir sepekan, suplai air Perusahaan Umum Daerah (Perumda ) Giri Tirta ke pelanggan di Desa Ambeng-ambeng Watangrejo, Kecamatan Duduksampeyan, terhenti. Alhasil, warga harus sabar mengantre untuk dapatkan air bersih.
“Akhirnya warga urunan membeli tangki air untuk kebutuhan sehari-hari,” tutur Siti Nur Mahmudiyah (23), warga RT 01 RW 01 Dusun Watang Rejo, Desa Ambeng-ambeng Watangrejo kepada beritautama.co, Selasa (27/12/2022).
Selain itu, warga memperoleh air bersih dari beberapa sumur yang dimiliki oleh warga setempat. Termasuk juga memanfaatkan aliran sungai dan waduk desa untuk mandi maupun mencuci piring dan baju.
“Cuman warga lebih memilih ambil air di sumur tetangganya. Di RT sini, ada empat sumur. Kualitas air telaga di sini sangat kotor. Dan ada juga yang membeli galon sekedar untuk memasak,” jelasnya.
Persoalan air mampet ini, lanjut Diyah-sapaan akrab Siti Nur Mahmudiyah- telah dilaporkan oleh Pemerintah Desa kepada Perumda Giri Tirta.
“Setelah diberitahu pihak desa kalau masih ada kebocoran pipa. Tidak lama, dapat bantuan air tangki,” urainya.
Terpisah, Direktur Utama (Dirut) Perumda Giri Tirta Kurnia Suryandi mengungkapkan penyebab matinya aliran air PDAM di Desa tersebut karena pecahnya pipa PVC diameter 200 mm di area Bunder.
“Ada masalah pipa pecah di area Bunder, sudah diperbaiki tapi pecah lagi karena tekanan. Besok pagi akan dilakukan penggantian dengan pipa HDPE sepanjang 40 meter agar tidak masalah lagi,” tutur dia.
Pecahnya pipa tersebut, sambung dia, terjadi sejak Jumat (23/12/2022). Kemudian dilakukan perbaikan pada hari Sabtu (24/12/2022). Keesokan harinya pecah lagi.
“Insha Allah, Kamis (29/12/2022) bisa kembali normal,” janjinya.
“Kebanyakan pipanya sudah tua. Prinsipnya di manajemen baru, jika terjadi kebocoran 1×24 jam harus selesai, kecuali ada hal-hal yang diluar kendali kita,” tutupnya.
Kurnia juga mengaku pipa juga yang sering pecah di beberapa daerah lainnya. Penyebabnya, \ banyak pipa yang sudah berusia tua.
Komentar telah ditutup.