GRESIK, Berita Utama- Konsistensi kampung SIBA RT 02 RW 05 Kelurahan Sidokumpul Kecamatan Gresik dalam pengelolaan sampah tidak pernah berhenti. Bahkan, disiapkan 150 komposter mini untuk memenuhi kebutuhan pengelolaan sampah organic rumah tangga. Hal tersebut setelah mengetahui komposisi sampah didominasi 48 persen sampah organic.
Pada awal Desember 2022 lalu, kampung SIBA melaksanakan analisis karakteristik sampah (AKSA) selama 8 hari. Sehingga bisa diketahui hasil komposisi sampah kawasan.
‘’Melalui AKSA, kita bisa mengetahui bahwa sampah organic disini sebanyak 48%, artinya di masa mendatang yang perlu dikembangkan dalam system pengelolaan sampah kawasan adalah memperbanyak komposter-komposter sehingga bias dijadikan kompos dan bermanfaat untuk kebun organic,’’ujar Tonis Afrianto, pegiat zero waste Ecoton dalam siaran persnya, Senin (16/01/2023).
Ditambahkan, masyarakat harus tetap memilah sampah dari rumah. Sebab, hal tersebut menjadi kunci supaya pengelolaan sampah menjadi mudah dan meninggalkan system kumpul-angkut-buang(KAB) yang terbukti tidak menyelesaikan masalah persampahan di Gresik.
Sebelumnya, detail hasil AKSA dipaparkan Minggu (15/01/2023) kemarin, melalui pertemuan berkolaborasi dengan Ecoton, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gresik, Pattiro, REEI Gresik, Pertamina Lubricants, serta semua RT dan RW di Kelurahan Sidokumpul dan Camat Gresik.
Dalam pertemuan tersebut, Nurul Fadilah dari DLH Gresik menyatakan, untuk mencapai kawasan bebas sampah atau zero waste cities diperlukan kerjasama yang baik.
‘’Zero waste cities bias kok diwujudkan dengan kerjasama antar pihak atau biasa kita sebut kolaborasi pentahelix. Jadi, disitu ada pemerintah, ormas, media, swasta dan akademisi. Sehingga kedepan pengelolaan sampah menjadi mudah,’’ terangnya.
Komentar telah ditutup.