GRESIK – Beritautama.co – Usai mendatangi Gedung DPRD Gresik, puluhan massa gabungan dari PPAG, FSPBI-KASBI, Forkot, Gepal, FPPI Gresik, Joints, PKWG, dan Perpagres melanjutkan aksinya dengan ngeluruk Kantor Bupati Gresik, Selasa (13/09/2022).
Dalam demo tersebut, mereka menuntut pemerintah untuk menurunkan harga BBM, mengusut tuntas mafia BBM, menstabilkan harga sembako, memastikan BLT tepat sasaran, menolak UU Omnibuslaw, menaikkan upah buruh 30 persen, serta Pemda Gresik harus bertanggung jawab atas dampak kenaikan BBM.
Ketua Forkot (Forum Kota) Haris Sofwanul Faqih saat memimpin orasi menyampaikan ancaman kepada Kepala Badan Kesbangpol Gresik Nanang Setiawan dengan menuding pemerintah tidak becus melayani rakyat Gresik.
“Artinya Pemda Gresik belum serius untuk menyelesaikan kasus dari bantuan-bantuan tersebut. Kalau hanya mengandalkan proses dari pusat, berapa data warga miskin di Kabupaten Gresik?,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia menegaskan bahwa bantuan langsung tunai (BLT) tidak bisa dijadikan sebagai solusi di tengah ketimpangan sosial perekonomian saat ini.
Terlebih, massa yang tidak bisa ditemui oleh Bupati atau Wakil Bupati atau Dinas Sosial, memicu kemarahan massa. Lantaran tidak memiliki tugas yang relevan dengan apa yang menjadi tuntutan.
Dalam aksi tersebut sempat terjadi ketegangan antara Kepala Badan Kesbangpol Gresik dengan massa aksi. Sebab, masih belum menemukan hasil yang konkret. Selain itu, massa aksi juga tidak dapat menemui Bupati Gresik maupun Wakil Bupati Gresik atau Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Gresik.
“Saya tidak bisa menjawab secara detail, termasuk data warga miskin di Gresik. Karena bukan bagian saya. Itu kan dinsos,” ujar Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Gresik Nanang Setiawan di hadapan massa.
Dia menerangkan bahwa Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gresik saat ini sedang ada kegiatan di Kecamatan Menganti.
“Semua tuntutan sudah dibahas. Mulai dari BLT subsidi BBM, tarif kapal, dan sebagainya. Ini tadi ada rapat. Dalam waktu dekat nanti akan kami undang semua perwakilan untuk bahas hal itu,” tukasnya.
Sebelumnya, puluhan massa gabungan tersebut melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Gresik. Dalam aksi demo itu, pimpinan DPRD Gresik mendukung penolakan kenaikan harga BBM.
Sementara dalam aksi yang dilakukan di depan Kantor Bupati Gresik, hasil yang didapat belum memuaskan sehingga mereka membubarkan diri dengan rasa kecewa. (feb/zar)