GRESIK- beritautama.co- PT Petrokimia Gresik (PG) bersama holding Pupuk Indonesia terus berupaya memastikan ketersediaan pasokan bahan baku phosphate. Karena pasokan dan harga phosphate belakangan naik signifikan akibat kebijakan moratorium ekspor pupuk Rusia dan China, hingga dampak perang Rusia dan Ukraina.
“Untuk saat ini, dapat kami pastikan bahwa pasokan bahan baku pupuk masih tersedia, dan proses produksi berjalan dengan baik dan lancar,”ujar Direktur Utama (Dirut) PG, Dwi Satriyo Annurogo dalam siaran persnya, Rabu (08/06/2022)
Salah satu upaya yang telah dilakukan PG dalam mengamankan pasokan phosphate yaitu menjalin kerjasama dengan Jordan Phosphate Mines Co (JPMC) sejak tahun 2010 lalu. Kerjasama ini kemudian ditindaklanjuti dengan pendirian perusahaan joint venture PT Petro Jordan Abadi (PJA) yang memproduksi asam fosfat, asam sulfat, granulated gypsum, dan purified gypsum yang beroperasi secara komersil sejak tahun 2015.
JPMC berperan menyuplai batuan phosphate untuk produksi asam fosfat (acid phosphate) di PJA dengan kapasitas 200.000 ton per tahun, yang seluruhnya dimanfaatkan Petrokimia Gresik sebagai bahan baku NPK.
“Manfaat dari kerjasama ini tidak hanya ketersediaan stok, tapi juga dapat memperoleh bahan baku yang lebih kompetitif,”tandas DwiSatriyo.
Hal ini sejalan dengan kerjasama yang baru saja dilakukan Pupuk Indonesia dengan JPMC untuk menjaga pasokan phosphate bagi produsen pupuk nasional. Penandatanganan kerjasama dilakukan oleh Direktur Utama Pupuk Indonesia, BakirPasaman dan Chairman JPMC, Mohammad Thneibat serta disaksikan langsung oleh Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) di Vienna, Austria, beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, Mentan SYL menyampaikan bahwa bahan baku NPK seperti phosphate, maupun kalium (KCl), merupakan bahan baku yang memang tidak tersedia dan tidak dapat diproduksi di dalam negeri. Karena kedua jenis bahan baku pupuk ini merupakan barang tambang yang terdapat di luar negeri.
“Sehingga dukungan stabilitas pasokan Pupuk Indonesia ini juga nantinya berdampakbaik pada program ketahanan pangan nasional,” ujarMentan SYL.
Dwi Satriyo menyampaikan apresiasinya atas dukungan Menteri Pertanian dalam upaya mengamankan pasokan bahan baku pupuk. Menurutnya, kerjasama ini semakin memperkuat partnership yang telah dibangun Petrokimia Gresik dengan JPMC sejak 12 tahun silam.
“Kami akan terus berkoordinasi dengan holdingPupuk Indonesia dan Kementan untuk menjaga pemenuhan kebutuhan pupuk dalam negeri,” tegasnya.