GRESIK- beritautama.co- Berbagai kendala yang dihadapi oleh Tim Tagana Gresik dan SDM Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dicurahkan pada Bupati Gresik Fandi Ahmad Yani (Gus Yani) yang menghadiri acara silaturahim dan buka bersama Sekretaris Dirjen Linjamsos, Dinas sosial Gresik, Tagana dan pendamping PKH Gresik, Jum’at (08/04/2022).
“Tagana mengalami kesulitan untuk pendistribusian makanan ketika menangani bencana, dimana kesulitan tersebut terletak dalam persoalan transportasinya,” keluh Abdul Mukid, salah satu personil Tagana.
Persoalan pendataan di desa untuk keluarga miskin (gajin) agar dara dapat selalu diperbarui dengan cepat dan masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kementerian Sosial juga dikeuhkan oleh SDM Pendamping PKH.
“Saya berharap Bupati lebih sering bertemu pada pihak-pihak desa untuk selalu bisa memperbarui data penduduk desa,” kata Eko Arifiyanto, salah satu SDM Pendamping PKH.
Selain itu, mereka minta diberi hibah laptop. Alasannya, kinerja pendamping PKH harus berbasis data sehingga membutuhkan laptop untuk mengupdate data.
Sedangkan Sunartiningsih, Kasi Penyuluh Sosial Dinsos Gresik secara blak-balkan mengeluhkan terkait anggaran untuk dapur umum. Sebab, awalnya dianggrakan sebesar Rp 85 juta tetapi di skrap menjadi Rp 50 juta untuk APBD Gresik tahun 2022 ini,
“Tolong anggarannya jangan dipotongi terus. Itu sudah mepet-mepet,” cetusnya.
Menanggapi hal tersebut Bupati Gus Yani menugaskan sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Gresik untuk merealisasikan keluhan Tagana.
“Saya berharap dengan adanya transportasi umum ini tidak sampai mengurangi tingkat kepedulian temen-temen Tagana,”tandasnya.
Dan tim Tagana diminta oleh Gus Yani untuk membuka usaha UMKM bagi keluarga di rumah.
“Intinya memiliki usaha dirumah nanti dipinjami bank Gresik senilai Rp 3 juta,”ujarnya.
Terkait update data gakin di desa, GusYnai mengaku sering mengumpulkan setiap kepala desa untuk menyiapkan minimal satu orang yang mampu dan ahli dalam persoalan statistik dan pendataan didesa,
“Saya sering berpesan pada pihak desa-desa untuk menyiapkan minimal ada satu orang yang fokus dalam persoalan verifikasi data dan statistik disetiap desa-desa”, jelasnya.
Sedangkan terkait anggaran untuk dapur umum di Dinsos Gresik, Bupati Gus Yani menegaskan seharusnya bisa ditangani dengan pengajuan di perubahan anggaran keuangan (PAK) APBD Gresik 2022,
“Tinggal dari si pengusul saja. Dan saya berharap bahwa Dinas sosial dapat terus menguatkan basis datanya, karena hal tersebut menjadi tolak ukur kuat atau lemahnya dinas sosial”, pungkasnya.