GRESIK- Beritautama.co-Koordinator parkir dan juru parkir (jukir) yang ada di Kabupaten Gresik diundang oleh Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani (GusYani) bersama jajaran Forkopimda Gesik, Kamis (24/02/2022), untuk evaluasi dari masa sosialisasi dan juga orientasi penerapan parkir dengan sistem cashless atau non tunai yang sudah dilakukan sejak bulan Desember 2021.
“Kita sudah melakukan sosialisasi di bulan Desember 2021, Tahapan orientasi 2022 juga kita terapkan di 116 titik ruas jalan tepi umum. Kami berharap diatas bulan Maret, sudah tidak ada lagi tunai,” kata Gus Yani.
Penerapan e-parkir dengan sistem Qris ini, sambung dia, bertujuan untuk mendorong transformasi digital yang direncanakan akan diterapkan pada semua sektor penunjang PAD (Pendapatan Asli Daerah), dengan dimulai dari sektor parkir.
Kebijakan ini demi kepentingan seluruh masyarakat Gresik sebagai salah satu penunjang pembangunan dan transparansi yang diaplikasikan dalam program kerja disektor PAD. Untuk itu, ia meminta kepada semua pihak, baik jukir, koordinator parkir dan petugas dishub agar bersama-sama jadi pengawas sesuai kewenangannya masing masing.
Kendati masih ditemukan sejumlah kendala lapangan, seperti halnya masih dijumpai masyarakat yang belum mengerti sistem cashless hingga adanya eror sistem terhadap transaksi, namun Gus Yani optimis permasalahan tersebut dapat diatasi.
“Dimanapun kalau ada kebijakan baru, pasti ada saja kendala-kendala yang terjadi, namun kita terus mencari solusi dan penyelesaian,” ujarnya.
Gus Yani juga menyampaikan bahwa pemerintah akan menanggung biaya pendidikan anak-anak para juru parkir dari mulai tingkat SD, SMP hingga SMA. Ini dilakukan sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap pendidikan anak bagi para juru parkir. “Kami masih melakukan pembahasan, tetapi kami terus berupaya agar dapat terealisasi. Kami berusaha bantu meringankan beban jukir,” paparnya.
Gus Yani juga meminta agar semua taat aturan agar kebijakan dan sistem yang terbangun saat ini terlaksana dengan baik.
Komentar telah ditutup.