GRESIK-beritautama.co- Kendati ada aksi walk out dari beberapa orang yang terdampak dalam sosialisasi proyek pelebaran Jalan Raya Manyar pada bulan Juni 2022 lalu, tetapi Pemkab Gresik tetap mengupayakan pembangunan stan pujasera sebagai tempat relokasi bagi kelompok masyarakat terdampak.
Awalnya, proyek pengerjaan pembangunan stan pujasera tersebut akan dikerjakan dengan gotong royong bersama segenap perusahaan-perusahaan melalui dana Corporate Social Responsiblity (CSR) yang berada diwilayah proyek strategis nasional (PSN) Manyar tersebut. Sosialisasi kepada perusahaan sudah dilakkan Pemkab Gresik melalui Camat maupun dari Forum Komunikasi Lingkungan Hidup Perusahaan-perusahaan di Sekitar Kecamatan Manyar (Formula Pertama). Untuk tindak lanjut, dilaksankan koordinasi percepatan pembangunan stan relokasi untuk pelebaran Jalan Raya Manyar, Senin (01/08/2022)..
Dihadapan perwakilan perusahaan-perusahaan wilayah Manyar yang diundang, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) menekankan bahwa kepentingan pembangunan stan relokasi tersebut selain untuk masyarakat sekitar, juga kepada perusahaan itu sendiri. Oleh karenanya akan sangat indah apabila proyek ini bisa rampung dengan kerja sama antara Pemkab Gresik dan perusahaan sekitar.
“Kami dari pemerintah daerah ingin memberikan solusi kepada masyarakat sekitar yang lahannya kena pelebaran jalan, jadi tidak hanya sekedar menggusur tetapi kami sediakan adanya relokasi dengan mekanisme keterlibatan bersama,” ujar Bupati Yani.
Komitmen perusahaan-perusahaan dalam pembangunan stan relokasi tersebut juga ditagih.Apakah sesuai rencana awal dengan keterlibatan bersama atau murni dibangun Pemkab Gresik?.
“Kalau memang ini tidak diteruskan sesuai rencana awal, maka kami yang akan bertindak dengan menggunakan dana APBD melalui mekanisme P[APBD yang ada untuk membangun stan relokasi tersebut,” tegas Gus Yani.
Sebab, BBJN menjadwalkan pelelangan pelebaran jalan raya Manyar paling lambat pada bulan November dan pengerjaannya dimulai di bulan Januari 2023.
Hasilnya, perwakilan pengusaha yang hadir menyatakan sepakat untuk menjalankan pembangunan sesuai rencana awal yakni dengan keterlibatan bersama dan ini akan dikonfirmasi lebih lanjut dalam waktu dekat. Sebagai informasi, ada 56 stan pujasera yang nantinya dibangun dengan dilengkapi dengan sarana penunjang seperti taman dan fasilitas umum yang memadai dengan lahan parkir luas, musala, serta arena permainan dan dianggarkan membutuhkan dana sebesar Rp 2,5 miliar.