GRESIK,Berita Utama —Menteri Perindustrian (Menperin ) Agus Gumiwang menyatakan, pihaknya mendukung para pelaku industri di Indonesia seperti PT Petro Oxo Nusantara (PON) yang selalu melakukan yang terbaik di tengah naik turunnya perekonomian dunia industri pasca pandemi. Apalagi pemain industri petrokimia, yang berbasis di Gresik tersebut berencana melakukan hilirisasi produk.
“Saya bertekad agar terus berupaya menciptakan iklim usaha yang kondusif melalui program dan kebijakan-kebijakan strategis,” ucap dia mendampingi Menko Perekonomian RI Airlangga Hartarto dalam kunjungan ke PT PON, Kamis (02/02/2023).
Hal senada dikatakan Airlangga Hartarto yang mengapresiasi dan memberikan dukungan kepada PT PON sebagai perusahaan berbasis ekspor yang kompeten. Menurutnya, bisnis PT PON sangat mendukung kebijakan pemerintah saat ini. Yakni meningkatkan nilai ekspor dan menekan impor yang diharapkan dapat menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
“Pemerintah sepenuhnya mengapresiasi dan mendukung perusahaan yang menjalankan program hilirisasi industri yang sejalan dengan program pemerintah, dengan adanya roadmap hilirisasi, perusahaan akan berkembang dan menciptakan produk-produk hilir,” papar dia.
PT PON yang berbasis di Gresik berencana melakukan hilirisasi produk. Pionir industri 2-Ethyl Hexanol (2-EH) terbesar di Asia Tenggara ini sedang dalam proses pembangunan pabrik Neopentyl Glycol (NPG).
Dirut PT PON Jaya Martapa berujar, pabrik NPG itu sendiri direncanakan beroperasi pada akhir 2024.
“Hilirisasi dan diversifikasi produk ini kami lakukan agar perusahaan bisa terus tumbuh. Hal ini seiring dengan arahan Bapak Presiden, bahwa hilirisasi harus dilakukan untuk memperkuat industri nasional,” kata Jaya.
Dijelaskan, NPG sendiri dibuat dari bahan Isobutyraldehyde (IBD), yang biasanya digunakan untuk memproduksi Isobutyl Alcohol (Isobutanol). Namun NPG memiliki harga jual dan margin keuntungan yang lebih baik dibandingkan dengan Isobutanol.
“Dan Pak Menko Perekonomian dan Pak Menperin sangat mendukung upaya pengembangan bisnis kami,” imbuh Jaya.
Dikatakan, pertumbuhan customer produk 2-Ethyl Hexanol (2-EH) milik PT PON tahun ini diproyeksikan 20 persen.
“Dengan demikian revenue juga naik, namun kami masih mencermati situasi pasar, sehingga belum bisa mematok target, yang jelas lebih tinggi dari tahun sebelumnya,” pungkas dia.
Komentar telah ditutup.