GRESIK, Berita Utama – Hingga kini, bus susun atau tingkat tanpa atap berkapasitas 40 orang yang direncanakan sebagai fasilitas baru penunjang di area Bandar Grisse, mangkrak dan terparkir di halaman kantor Pemkab Gresik setelah sebelumnya diujicobakan. Kondisi tersebut mendapat sorotan dari kalangan DPRD Gresik.
“Gak lidok. Ini akibat perencanaan yang tidak matang,”ungkap Anggota Komisi II DPRD Gresik, M Syahrul Munir dengan nada serius, Minggu (19/11/2023).
Menurutnya, birokrasi di lingkungan Pemkab Gresik dalam menentukan kebijakan harus berdasarkan kebutuhan dan kajian yang matang. Sehingga, program bisa dieksekusi dengan baik dan terukur. Seharusnya, fasilitas tersebut direncanakan dengan matang sehingga langsung bisa dioperasikan. Tidak sekedar meniru tanpa mempertimbangkan banyak hal.
“Kalau kebijakan hanya berdasarkan selera, jadinya berantakan. Bukan berdasarkan kebutuhan,”tegas dia.
Selain itu, Ketua FPKB DPRD Gresik tersebut menyoroti anggaran pemeliharaan aset seringkali luput dari skema anggaran Pemkab Gresik dalam APBD Gresik.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disparekrafbudpora) Gresik drg Saifudin Ghozali mengatakan, pihaknya sedang menata anggaran dan sebagainya sebelum bus tersebut dioperasikan.
“Ini masih menata anggaran untuk BBM (bahan bakar minyak-red) dan sebagainya. Itu (anggarannya-red) belum ada. Itu (bus susun-red) aset masih di Bagian Umum Pemkab Gresik. Belum diserahkan ke kami,” ucapnya.
Diakuinya, pengoperasian bus tersebut bersifat kondisional seperti pada saat uji coba beberapa waktu lalu.
“Seperti ada acara kemarin itu, baru dipakai. Ada waktunya lah. Nanti kalau launching pasti saya kabari lagi,” tambah dia.
Sementara itu, Kepala Bagian (Kabag) Umum Pemkab Gresik Jouhar Gunawan mengungkapkan, bus tersebut akan diserahkan kepada Disparekrafbudpora Gresik paling cepat akhir tahun 2023 ini.
“Tahun anggaran 2023 ini, kita serahkan. Masih kita anggarkan untuk keperlan seperti BBM-nya dan yanag lain. Ketika sudah kita sampaikan (berikan ke Disparekrafbudpora-red), ternyata mereka tidak siap, kalau ada kegiatan jadi bingung,” jelasnya.
Menurutnya, Disparekrafbudpora Gresik saat ini juga tengah menyiapkan anggaran untuk tahun 2024 mengenai operasional bus dan sebagainya.
“Nanti di tahun anggaran baru 2024, yang jelas sudah kita sampaikan ke temen-temen Disparekrafbudpora. Karena mau digunakan temen-temen Disparekrafbudpora untuk wisata, untuk mempromosikan sebagai fasilitas promosi di kawasan herritage Bandar Grisse,” tandasnya.
Sekadar diketahui, bus berkapasitas 40 orang tersebut sebelumnya pernah digunakan mengelilingi Bandar Grisse dalam masa uji coba oleh Bupati beserta Wakil Bupati Gresik, dan Bupati Ngawi pada, Sabtu (02/09/2023) lalu. Banyak kendala yang belum dibereskan dengan melibatkan berbagai stakeholder seperti utilitas kabel yang melintang diatas jalan dan membahayakan bagi penumpang diatas bus, maupun sarana lainnya.
Komentar telah ditutup.