GRESIK – Beritautama.co – Sejumlah warga Perumahan Graha Puncak Anomsari Jalan Kawi RT 02 RW 05, Desa Wedoroanom, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik meraup cuan Rp1.072.000 dari hasil jerih payah yang dilakukan secara bersama-sama. Yakni memanfaatkan lahan kosong untuk area pengembangan hortikultura yang diberi nama Kawi Farm.
Seksi Lingkungan Hidup RT 02 Rudi Setyawan menyampaikan bahwa masa panen tanaman sayur organik kurang lebih 1 bulan, sedangkan untuk ikan lele sejak tebar benih hingga panen membutuhkan waktu sekitar 3 bulan baru bisa dipanen.
“Hasil tadi itu adalah laba kotornya saja. Itu belum biaya pakan ikan lele, obat lele,” ujarnya saat ditemui beritautama.co di area pengembangan tanaman hortikultura, Minggu (09/10/2022).
Rudi menambahkan bahwasanya hasil penjualan hari ini yakni sejumlah 47 ikat pakcoy, 32 ikat ginseng, dan 38 kg ikan lele, dengan perincian harga masing-masing 1 ikat pakcoy Rp4.000, 1 ikat ginseng Rp1.500, dan 1 kilogram lele Rp22.000.
“Pembeli selalu antusias. Jadi, dagangan itu selalu laris manis,” jelasnya.
Bahkan, lanjutnya, pembeli tidak hanya berasal dari perumahan setempat saja, melainkan juga ada yang dari luar perumahan.
“Yang beda blok dalam perumahan atau beda perumahan, biasanya juga sayur ini akan dikirim ke pembeli dan si pembeli tanpa harus datang ke sini,” tuturnya.
Sementara itu, Roisull Mufiidah, pembeli asal Desa Driyorejo yang baru pertama kali datang ke area pengembangan hortikultura, mengaku merasa kagum.
“Lha, ini kok masih ada warga yang punya kesadaran kolektif membangun sebuah ekosistem tumbuhan yang sehat (organik). Output-nya tak luput, ekonomi kreatif mengalir dari warga, oleh warga, dan untuk warga,” terangnya.
“Semoga pada nantinya dapat menular juga pada saya. Di sini, tampak ada siklus positif yang seimbang tentang sebuah mekanisme kelola sumber daya alam, manusia, peluang, dan waktu. Keempatnya berkolaborasi dengan baik,” tukasnya. (feb/zar)