GRESIK – Beritautama.co – Pembelajaran interaktif dengan model literasi numerasi dipratikkan di enam sekolah Muhammadiyah Gresik. Dengan alat peraga, siswa lebih mudah memahami konsep bilangan dan keterampilan operasi hitung.
Ada enam sekolah di Gresik yang menjadi sasaran program yakni MIM 2 Karangrejo Manyar, MIM 1 Gumeno, SD Al-Islam Cerme, MI Assaadah Bungah, SDM 3 Gresik dan SDM 1 Kebomas.
Pengurus Dikdasmen PW Muhammadiyah Jawa Timur, Lina Listianah mengatakan konsep belajar literasi numerasi ini program Dikdasmen Jatim bekerjasama kemitraan Indonesia-Australia.
Dikatakan Lina, program ini menyasar sekolah dan madrasah di enam daerah diantaranya Malang, Sidoarjo, Lamongan, Ponorogo, Gresik, dan Surabaya.
“Jadi program ini dilakukan di enam daerah, targetnya meningkatkan kemampuan numerasi sehingga ada motivasi belajar siswa,” katanya saat Join Monitoring Visit di MI Muhammadiyah 2 Karangrejo Manyar, Selasa (25/1/2022).
Dikatakan lebih jauh oleh Lina, program ini sangat membantu para guru dalam memberikan pemahaman kepada anak didik utamanya dalam pengetahuan berhitung.
Sebelumnya, para guru ini diberikan pelatihan membuat alat peraga yang menyenangkan. Hal ini penting agar para siswa lebih cepat memahami konsep bilangan dan berhitung.
“Kami sangat terbantu, tahun lalu literasinya, tahun ini numerasinya. Tentu guru sangat terbantu dalam memberikan pembelajaran,” imbuhnya.
Lina berharap, model pembelajaran seperti ini terus dipraktikkan kepada siswa. Tak hanya saat ada program saja. Dia bahkan yakin, konsep ini bisa diterima oleh siswa dalam memahami konsep hitung.
“Kami dari PWM Jatim berharap tak hanya berhenti disini, terus berkarya sehingga output anak-anak lebih baik, ini sebuah implementasi Muhammadiyah berkemajuan dalam bidang pendidikan,” terangnya.
Korda Program Inovasi Literasi Numerasi Gresik Tinneke Wulandari mengungkapkan, program ini sangat bagus untuk guru dalam mengembangkan model pembelajaran interaktif sehingga dapat diterima siswa.
“Ini program yang bagus, Gresik ada enam sasaran. Program ini juga pelatihan guru, KKG 1 sampai 8, pendampingan hampir satu tahun,” ujarnya.
Kepala MIM 2 Karangrejo Manyar ini juga menyatakan melalui program ini ada buku karya guru dan siswa. Bahkan, ada puluhan model pembelajaran literasi numerik yang memudahkan siswa kelas awal 1-3 memahami konsep berhitung.
“Karyanya ada buku guru, siswa dan media pembelajaran. Gurunya juga dituntut kreatif dengan memunculkan media yang menarik dan cocok untuk anak-anak,” imbuhnya menaggapi konsep literasi numerasi di sekolah Muhammadiyah Gresik. (mus/red)