Nasional – Beritautama – Varian Omicron mulai mendominasi kasus COVID-19 yang terjadi di Indonesia. Bahkan kasus COVID-19 akibat Omicron ini diprediksi akan lebih tinggi dibandingkan varian Delta.
Berbeda dengan varian Delta, orang yang terinfeksi Omicron tidak menunjukkan gejala COVID-19 ‘klasik’ yang lebih umum seperti demam atau kehilangan kemampuan indra penciuman.
Menurut ilmuwan utama dalam studi ZOE Covid, Prof Tim Spector, gejala yang muncul setelah terinfeksi varian Omicron lebih mirip dengan gejala pilek biasa. Ini banyak terjadi pada orang-orang yang sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19.
“Omicron mungkin jauh lebih mirip dengan varian ringan yang kita lihat pada orang yang telah divaksinasi,” kata Prof Spector yang dikutip dari laman Independent UK, Kamis (10/2/2022).
“Dan itu akan menghasilkan gejala seperti pilek yang tidak akan dikenali orang sebagai Covid” lanjutnya.
Untuk memastikannya, epidemiologi dan informatika kesehatan University College London Profesor Irene Petersen menyarankan untuk segera melakukan tes COVID-19 jika mengalami gejala yang mirip dengan flu.
“Hidung meler dan sakit kepala adalah gejala dari banyak infeksi, tetapi mungkin juga merupakan gejala pertama – dan satu-satunya gejala – dari Covid. Oleh karena itu, jika Anda memiliki gejala-gejala ini, saya menganjurkan untuk melakukan tes,” ujarnya.
Lebih lengkap soal omicron simak terus update peekembangan varian satu ini dalam laman Beritautama.co
Komentar telah ditutup.