Nasional – Beritautama.co – Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid menyambangi Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah. Ia mengaku mendengar langsung dari masyarakat terkait polemik yang terjadi di Desa Wadas.
Hal itu diketahui dari unggahan Alissa di akun Twitter miiknya, @AlissaWahid, Sabtu (12/2). Dalam unggahan itu, Alissa sempat mengunggah dua buah foto yang menunjukkan dirinya sedang menemui masyarakat Desa Wadas.
“Nyambangi warga Desa Wadas, untuk mendengar langsung dari mereka. Baik yang pro maupun yang kontra,” cuit Alissa dalam unggahannya.
Kepolisian sebelumnya sempat menyatakan bahwa ada 50 persen warga Desa Wadas yang bersedia menjual tanahnya ke pemerintah untuk pembangunan Bendungan Bener di wilayah tersebut.
Lebih lanjut, Alissa mengatakan pertemuan langsung dengan warga yang pro maupun kontra membuatnya mendapat informasi dari tangan pertama. Kedatangannya ke Desa Wadas juga tidak mengubah pernyataan sebelumnya.
Alissa sebelumnya menyatakan bahwa rakyat berhak berpendapat dan bertindak atas tanah air yang dimilikinya untuk kepentingan lebih besar. Ia menegaskan, kebijakan negara seharusnya ditunjukkan untuk kemaslahatan bagi rakyatnya. Bukan sebaliknya justru mengorbankan rakyat.
“Pertemuan dengan warga yang pro maupun yang kontra membuat saya dapat informasi dari tangan pertama: warga Desa Wadas. Dan tidak ada yang berubah dari pernyataan saya sebelum ini. Terkonfirmasi langsung. I stand by my statements,” kata Alissa.
Dalam kesempatan itu, Alissa juga sempat berdikusi dengan Wakapolres Purworejo dan tim Kabintal Kodam 4, Dandim Purworejo, serta Danramil Kecamatan Bener. Ia meminta pihak berwenang untuk tetap mengayomi seluruh warga, tanpa membedakan yang pro atau kontra.
Sebelumnya, polisi menyebut terdapat 617 warga yang memiliki tanah di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo yang akan dibeli pemerintah untuk pembangunan Bendungan Bener.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudussy menerangkan, dari keseluruhan warga itu, ada 317 yang menyetujui kesepakatan pembelian. Jumlah tersebut menandakan lebih dari 50 persen warga setuju.
“317 warga di daerah Wadas yang setuju tanahnya dibeli dan dibebaskan untuk pembangunan bendungan,” kata Iqbal saat dihubungi, Rabu (9/2).
Komentar telah ditutup.