GRESIK – beritautama.co- Kuliner di Kabupaten Gresik sangat bervariasi. Namun, ada beberapa kuliner yang menarik ketika bulan Ramadan. Salah satunya yakni Sego Roomo atau lontong Roomo. Sesuai namanya, kuliner tersebut berasal dari Desa Roomo Kecamatan Manyar. Sebab, tidak banyak yang menjual makanan dengan olahan bumbu santan kelapa dan udang tersebut dengan rasa gurih dan pedas.
Makanan yang biasa dihidangkan dengan pincuk daun pisang tersebut, sekilas mirip dengan bubur.
“Karena bisa dinikmati dengan nasi atau lontong. Tergantung selera penikmatnya,” ujar Dewi Halimah (49), penjual lontong Roomo yang membuka lapak dagangannya di kawasan jalan KH. Abdul Karim Kecamatan Gresik kepada awak media, Minggu (10/04/2022).
Lapaknya tetap menjadi jujukan masyarakat. Terutama yang rindu akan kenikmatan bumbu berwarna coklat kemerahan itu. Bahkan, bagi pelanggan yang beruntung, mendapat bumbu yang paling kental.
“Biasanya terdapat pada bagian paling atas dari wadah bumbu. Biasa disebut dengan bumbu langitan,” imbuh dia.
Halimah mengaku, saat ini cukup susah mencari penjual lontong Roomo. Bahkan, menurutnya, di Desa Roomo sendiri sudah jarang yang menjual makanan khas Gresik yang diwariskan secara turun-temurun temurun itu.
“Saya meneruskan dari ibu, sudah 15 tahun. Alhamdulillah, tetap laku dan memiliki pelanggan setia,” paparnya.
Dia mengaku ada beberapa perubahan komposisi lontong Roomo seiring perkembangan zaman. Hal tersebut dikarenakan berbagai faktor. Mulai dari kesulitan mencari bahan baku hingga selera masyarakat.
Khususnya, pada kombinasi sayur yang sulit dicari di pasaran. Misalnya daun bakau, daun alur atau sayur kucuk. Termasuk kerupuk rambak yang memiliki harga yang relatif tinggi. “Diganti dengan bahan serupa. Misalnya daun singkong dan kerupuk biasa. Tidak merubah cita rasa makanan,” jelasnya.
Lontong Roomo ini sudah ada sejak masa pemerintahan Sunan Giri. Saat itu, Gresik dijadikan pelabuhan atau persinggahan para waliyullah. Nah, lontong Roomo ini disajikan sebagai menu sarapan atau makan malam.
Cara penyajiannya, diatas kontong terdapat sayur-sayuran. Lalu disiram dengan bumbu bubur berwarna coklat kemerahan. Bumbu tersebut terbuat dari tepung beras, santan kelapa, tumbukan udang, cabai merah, bawang dan rempah-rempah lainnya. Kemudian ditaburi dengan koya, terbuat kelapa sangrai dan remasan kerupuk. Tak ketinggalan ditambah sambal sesuai dengan selera.<>