GRESIK, Berita Utama– Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gresik diundang oleh Pengurus Cabang Nahdlatul ulama’ (PCNU Gresik, melaui tiga lembaganya, Lembaga Ta’mir Masjid NU (LTM-NU), Lembaga Dakwah NU (LDNU), serta Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN-NU), mengundang KPU Gresik, untuk memberikan pendidikan politik bagi warga NU di PCNU Gresik, Sabtu, (4/2/2023).
Komisioner KPU Gresik divisi Sosialisasi dan SDM Makmun yang hadir dan menyampaikan materi pendidikan politik menjelaskan dasar-dasar pemilu dan dfemokrasi di Indonesia. Hal ini penting, karena NU secara historis, sangat erat kaitannya dengan perkembangan demokrasi di Indonesia.
“Demokrasi bisa di katakan berhasil, apabila memenuhi beberapa indikator, diantaranya, Pertama, demokrasi tidak mengandaikan semua orang akan setuju dalam satu pendapat saja. Itu adalah hal yang mendasar dari nilai demokrasi yang bisa dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari,” jelas dia.
Kedua, lanjut Makmun, ketika aktor politik atau masyarakat sudah biasa dalam penyelesaian konflik atau masalah melalui jalur prosedur hukum yang ada di Negara ini.
“Sebagai contoh, adalah kejadian Pemilihan ulang tahun 2010 di Gresik. Ketika itu, ada gugatan di Mahkamah Konstitusi, dan dikabulkan untuk pemilihan ulang di 9 kecamatan,” imbuh dia.
Menurur Makmun, masyarakat harus bersyukur karena saat itu tidak terjadi chaos di Gresik, dan masyarakat turut melaksanakan putusan MK dengan damai, meskipun terjadi perbedaan hasil calon terpilih setelah itu.
“Ini menandakan masyarakat Gresik sudah cukup dewasa menjalankan demokrasi,” tuturnya.
KPU Gresik, sambung dia, menyaadari bahwa di Gresik, kepatuhan kepada Kyai luar biasa besar. Untuk itu, dia menitipkan kepada para khatib, agar menyampaikan nilai-nilai demokrasi kepada masyarakat, melaui ceramah-ceramah agama
Acara tersbet juga mengundang Dr. KH. M. Sholeh Qosim, untuk memberikan materi tentang moderasi beragama.
Komentar telah ditutup.