GRESIK, Berita Utama- Kalangan DPRD Gresik menyoroti proyek peningkatan jalan Sumput – Driyorejo yang dialokasikan dalam APBD Gresik tahun 2023 sebesar Rp 5,4 miliar. Sebab, pekerjaan pemborong CV Citra Mandiri dengan alamat Desa Gredeg RT 06a RW.02 Kecamatan Duduksampeyan Gresik yang memenangkan lelang proyek tersebut sangat jelek.
Bahkan, menjadi viral karena video yang diupload dalam grup di media sosial (medsos) dimana seorang pria meremas pondasi tembok penahan tanah (TPT) yang sudah kering terpasang tetapi kondisinya sangat rapuh meskipun proyek tersebut baru dikerjakan. Tetapi, ambrol ketika diremas hanya dengan tangan kosong.
“Ya, memang proyek sangat jelek. Saya minta Komisi III DPRD Gresik untuk sidak kesana,”ujar Anggota DPRD Gresik, Kamjawiyono yang tinggal di Desa Sumput Kecamatan Driyorejo, Kamis (02/11/2023)
Menurut politisi Partai Gerindra ini, proyek tersebut masih tahap pembangunan TPT sebelum jalan diuruk untuk ditinggikan. Hanya saja, gejolak sudah terjadi di masyarakat Desa Sumput kalau keberadaan proyek tersebut tidak menjadi solusi banjir disana ketika musim penghujan tiba.
“Akan ada penolakan dari masyarakat kalau nanti dilakukan pengurukan. Apalagi, musim penghujan sudah di depan mata,”tegas dia.
Bukan hanya proyek peningkatan jalan, sambung Kamjawiyono, ada proyek pembangunan jembatan di Jalan Sumput yang diminta agar disidak oleh Komisi III DPRD Gresik. Anggaran proyek jembatan tersebut dari Bantuan Keuangan (BK) Kecamatan Driyorejo di APBD Gresik tahun 2023.
Sementara itu, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Gresik, Lutfi Dhawam yang juga anggota Komisi III DPRD Gresik mengatakan, sejatinya sudah pernah diusulkan untuk membangun sudetan dari kali avour di Desa Sumput yang dicossing ke Kali Surabaya. Hal tersebut menjadi solusinya.
“Pak Kamjawiyono sudah mengusulkan itu di akhir pemerintahan Bupati Sambari Halim Radianto. Anggarannya sekitar Rp 7,5 miliar. Tetapi, tidak ada tindak lanjut dari pemerintahan yang berkuasa setelah itu,”papar dia.
Padahal, tanpa dilakukan sudetan ke Sungai Surabaya dengan crossing Jalan Raya Driyorejo, air hujan sangat sulit bisa terbuang tuntas. Bahkan, bisa tertahan di Desa Sumput yang akan mengenangi pemukiman dan industri.
“Tak akan ada perubahan dengan peningkatan jalan itu. Karena butuhnya ada sudetan untuk pembuangan air, bukan peningkatan jalan atau jalan yang ditinggikan,”tukas dia.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi III DPRD Gresik, Sulisno Irbansyah mengaku sudah mengkoordinasikan dengan anggotanya untuk melakukan sidak. Hanya saja, mencari waktu yang kosong.
“Kalau pekan ini, kita ada agenda. Jadi, kemungkinan baru bisa pekan depan,”ucap politisi PDIP yang mewakili daerah pemilihan (Dapil) Kecamatan Wringinanom- Driyorejo tersebut.
Komentar telah ditutup.