SUMENEP – Beritautama.co – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Komite Mahasiswa Peduli Raas (KMPR) mengepung Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, Jumat (11/02/2022).
Kehadiran mahasiswa Kepulauan Raas itu sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungannya yang akan menjadi lahan eksploitasi migas. Puluhan mahasiswa tersebut datang untuk menyampaikan aspirasinya dengan lantang menolak kehadiran Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) di Pulau Adi Rasa.
Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi KMPR Andi Kholis menyampaikan, meskipun keberadaan HCML menyebar luas di kepulauan, tidak memberikan dampak apa-apa kecuali merusak lahan perekonomian para nelayan.
“Perusahaan yang ada saja, belum bisa apa-apa. Apalagi HCML. Ini jelas akan merusak alam dan mengeruk kekayaan warga pulau,” tegasnya.
Hingga hari ini, warga Kepulauan Raas belum ada yang mengetahui tentang adanya perusahaan HCML, bahkan menurutnya, bentuk sosialisasi yang dilakukan oleh pihak HCML tidak diberlangsungkan secara masif.
“Warga pulau banyak yang tidak tahu terhadap dampak dari pengeboran itu, kami juga tidak tahu kalau bakal ada sosialisasi lanjutan,” tegas Andi.
Lebih lanjut, Andi meminta agar pemerintah benar-benar memperhatikan secara khusus terhadap proses eksploitasi yang akan dilakukan dekat dengan Pulau Raas. Mereka menyerukan agar anggota DPRD Sumenep ikut bersama-sama melakukan penolakan atas kehadiran HCML.
“Mengingat PT KEI yang beroperasi di wilayah perairan Pulau Raas, belum ada dampak yang baik terhadap pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia masyarakat kepulauan,” pungkasnya.
Pergelaran aksi tersebut berjalan dengan lancar dengan pengawalan ketat ratusan personel Polres Sumenep. Pascaaksi dan orasi, peserta aksi masuk menuju ruangan DPRD Sumenep. Mereka ditemui Anggota Komisi IV Samiodin dan Sekretaris Dewan Fajarrahman. (smnp1/zar)
Komentar telah ditutup.