JAKARTA – Beritautama.co – Anggota Komisi X DPR RI Debby Kurniawan mendukung Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno yang merespons cepat kasus mafia karantina dan pengurusan visa cepat di Bali. Sebab, peristiwa tersebut merugikan para pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) warga negara asing (WNA).
“Target pascapandemi wisatawan asing (wisman) bisa ramai ke Tanah Air. Dengan peristiwa ini, kami khawatir mereka akan berpikir dua kali untuk datang lagi ke Indonesia,” ujar Debby Kurniawan di Jakarta, Rabu (23/2/2022) kemarin.
“Jelas oknum ini merugikan sektor pariwisata kita. Harus diungkap dan diberikan sanksi tegas, agar ada efek jera,” imbuhnya.
Oleh karena itu, dia mendesak pemerintah untuk mengungkap mafia karantina dan pengurusan visa cepat di Bali. Sebab, peristiwa tersebut bisa mencoreng sektor pariwisata di Indonesia.
“Harus ditindak cepat kasus mafia karantina dan pengurusan visa cepat di sektor pariwisata kita,” tegasnya.
Selain itu, Legislator Partai Demokrat ini juga meminta pemerintah melakukan pengawasan di pintu masuk ke Indonesia. Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
“Ini untuk apa? Tentu kita ingin pandemi segera berlalu. Apabila ini longgar dan ada oknum yang nakal, maka bisa saja PPLN (OTG atau Orang Tanpa Gejala) membawa virus Covid-19 dari luar,” katanya.
“Dan menularkan di Tanah Air. Kasus Covid-19 tak akan selesai, naik lagi dan naik lagi. Terus kapan kita bisa rampung tangani pandemi,” imbuhnya.
Dia meminta agar penerapan masa karantina bagi PPLN WNA sesuai peraturan penanganan Covid-19. Hal ini untuk menjaga masyarakat Indonesia dari penularan virus Covid-19 dari luar negeri.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno akan mengusut tuntas mafia pengurusan visa cepat untuk liburan ke Bali. Masalah mencuat setelah Gubernur Bali membenarkan dan melaporkan adanya mafia karantina di Bali dan permainan e-visa pada Kamis, 17 Februari 2022 lalu. (btu/zar)
Komentar telah ditutup.