GRESIK, Berita Utama – Pengerjaan proyek peningkatan jalan alternatif yang menghubungkan antara Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme menuju ke Desa Prambangan, Kecamatan Kebomas hampir tuntas.
Dari pantauan beritautama.co di lapangan, proyek peningkatakan Jalan Banjarsari- Prambangan dengan nilai kontrak sebesar Rp 5,5 miliar dengan kontraktor pelaksana CV Wijaya dan konsultan pengawas CV Putra Singaraja dengan waktu pelaksanaan, 21 Juli-17 Desember 2023, tinggal menyisakan pekerjaan finishing plengsengan jalan dan pengaspalan lapis kedua.
Akses jalan yang berstatus sebagai jalan kabupaten ini sudah dibuka dan bisa dilalui oleh pengguna kendaraan bermotor sejak beberapa hari lalu. Namun, ketika malam tiba jalan tersebut cukup gelap karena belum terpasang lampu penerangan jalan umum (PJU).
“Senin kemarin sudah dibuka dan bisa dilewati. Tapi ya gitu, kalau malam gelap sekali. Gak ada lampu penerangannya,” kata Dani (28) warga setempat, Kamis (23/11/2023).
Belum adanya lampu penerangan tentu bisa membahayakan bagi pengendara yang melintas.
“Jalan sudah jadi dan masih baru. Kalau malam yang lewat sini, kendaraanya melajukencang sekali. Ditambah lagi belum ada lampu, sangat bahaya lah,” tambah dia.
Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Tata Kelola Prasarana Dinas Perhubungan (Dishub) Gresik Arditra Risdiansah saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa, pihaknya memiliki keterbatasan anggaran dan sumber daya, sehingga tidak dapat secara rutin melakukan kontrol langsung di lapangan.
“Kalau anggaran kita melimpah, ya tak bangun semuanya (PJU-red) di beberapa titik yang sudah kita rencanakan se-Gresik. Makanya, kita juga butuh aspirasi, bisa kirim share lokasinya yang mau dipasang. Kita kumpulkan data-data itu. Kita kaji di lapangan bagaimana, baru kita rencanakan dulu sebelum pelaksanaan,” ungkapnya.
Keterbatasan anggaran menjadi hambatan untuk melaksanakan pemasangan beberapa titik lampu PJU di Kabupaten Gresik.
“Yang jelas, selama ini kita berjalan juga mengundang pihak desa setempat, aspirasi dari desa kita tampung semua. Tetapi, itu juga tidak bisa langsung kita kabulkan atau kita eksekusi. Jadi, melihat dari urgensinya dulu. Mana yang lebih urgen? Sama-sama aspirasinya, tapi kita lihat mana yang lebih urgen. Karena kita sinkronkan dengan anggaran juga,” pungkasnya.
Komentar telah ditutup.