SUMENEP – Beritautama.co – Tradisi musik angklung bulan Ramadan yang ada di Kabupaten Sumenep, hingga kini masih meramaikan jalanan kota di Sumenep. Pasalnya, ada berbagai grup musik angklung yang menampilkan kreasinya sembari membangunkan sahur.
Sejumlah masyarakat di Kabupaten Sumenep pun menganggap kreasi musik angklung itu sebagai tontonan gratis. Maka dari itu, banyak warga yang menyaksikannya di sepanjang jalan kota.
Terlihat ribuan orang sedang menunggu di pinggir jalan hanya untuk melihat kreasi musik lokal yang sudah menjadi tradisi masyarakat Sumenep setiap satu tahun sekali tersebut.
Warga setempat, Ikbal menyampaikan bahwa dirinya menonton kreasi musik tersebut lantaran sangat menyukainya. Menurut dia, bahkan penduduk setempat juga ikut ramai-ramai menonton di pinggir jalan.
“Ada yang menunggu di depan teras rumahnya, ada juga yang mendatangi langsung di persimpangan empat dekat taman kota,” ujarnya, Minggu (17/04/2022).
Walaupun tidak ada rute yang jelas dari para grup angklung, Ikbal mengaku tetap menunggu sesuai dengan arah bunyi angklung yang terdengar.
“Rutenya kadang tidak jelas, mereka jalan sesuai dengan sesuka hatinya, jadi kami menunggu saja di jalan raya sambil mendengarkan bunyinya dari arah mana,” imbuhnya.
Menurut Ikbal, musik angklung ini menjadi hiburan pada malam bulan Ramadan, sehingga patut terus dijaga dan dilestarikan agar kesenian angklung yang banyak peminatnya ini tetap eksis di ujung timur Pulau Madura.
“Kami harap kreasi seperti ini tetap diasah dan jangan sampai keseniannya hilang, karena ini memang tradisi dari dulu,” tuturnya.
Diketahui, grup musik angklung yang menyemarakkan jalan raya Sumenep yakni ada 11 grup, di antaranya Lanceng Sumekar, Lendu Sagara, Kraton Agung, Tinkerbell, Angin Ribut, Baladewa, Luchyta Perkusi, Kelap Panemoran, Semar Bagong, Putra Siding Puri, dan Poser Alam.
Atraksi tersebut dilakukan mulai pukul 00.00 WIB dan dilakukan secara bergiliran di sepanjang jalan kota Sumenep. (san/zar)