GRESIK – Beritautama.co – Kalangan lembaga swadaya masyarakat (LSM) memberikan penilaian negatif terkait uji petik yang dilakukan rombongan Panitia Khusus (Pansus) DPRD Gresik yang membahas Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Gresik Tahun 2021-2041 dengan mengunjungi PT Prambanan Bisland Indonesia selaku pengembang perumahan Dakota City di Jalan Raya Cerme, tepatnya di sebelah pintu gerbang Jalan Tol KLBM (Krian-Legundi-Bunder- Manyar).
“Uji petik yang dilakukan oleh Pansus RTRW Gresik 2021-2041 terkesan hanya untuk bargaining saja. Toh, ujungnya nanti pansus akan menyetujui alih fungsi lahan yang dilakukan oleh pengembang tersebut,” cetus Ketua Forum Kota (Forkot) Gresik Haris S. Faqih, Selasa (05/04/2022).
Dijelaskan, berjalannya perumahan Dakota City di Gresik tidak terlepas dari pemerintahan Gresik periode lalu. Sebab, Dakota City sudah melakukan aktivitas proyek perumahan meskipun tidak mengantongi izin tetapi ada pembiaran dan tidak ditutup.
“Pengembangnya yang nekat beraktivitas tanpa izin dan menyalahi pola ruang, tidak diadili sesuai peraturan yang berlaku,” ulas dia.
Pihak pemerintah daerah, sambung Bogel-sapaan akrab Haris S. Faqih-, terkesan tidak ada tindakan apa pun. Padahal, Forkot sudah melakukan aksi turun jalan mendesak pemerintah daerah menutup proyek tersebut karena menyalahi pola ruang. Termasuk, Forkot melakukan langkah hukum dengan melapor ke Polres Gresik.
“Laporan yang kita masukkan ke Polres Gresik juga masih mandek,” ungkapnya.
Seharusnya, imbuh Bogel, ada tindakan konkret dengan menutup aktivitas proyek perumahan Dakota City. Sebab, peruntukan ruang untuk wilayah tersebut yakni lahan perikanan dan resapan air. Peruntukannya juga dengan mengacu RTRW Gresik yang lama yakni pergudangan.
“Harus ditutup agar ada efek jera. Pengusaha tidak sembarangan dengan menabrak aturan pola ruang. Ini menjadi preseden buruk,” tegasnya.
Sebelumnya, rombongan Pansus DPRD Gresik yang membahas Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Gresik Tahun 2021-2041 melakukan uji petik ke kantor perumahan Dakota City dengan alasan memastikan kemanfaatan ruangnya. Karena di situ, dahulunya daerah rawan banjir dan resapan air yang sebagian besar untuk budi daya perikanan.
Pansus DPRD Gresik juga mengakui awalnya kawasan tersebut peruntukannya bukan untuk perumahan tetapi pergudangan dan perikanan. Karena ada proyek Jalan Tol KLBM, maka Pemkab Gresik akan menyesuaikan pola ruangnya dalam RTRW Gresik 2021-2041. Sebab, keberadaan jalan tol membuat kawasan sekitarnya lebih memiliki nilai ekonomis.
“Kami hanya memastikan ke pihak pengembang agar tata ruangnya sesuai dan di situ tidak banjir. Jadi, kita tidak berkepentingan terkait investasi yang ditanamkan maupun rencana pengembangan bisnis perumahannya,” tegas Ketua Pansus RTRW Gresik 2021-2041 M. Syahrul Munir.
Politikus PKB ini mengingatkan agar pengusaha tidak perlu khawatir dipersulit oleh birokrasi jika memang prosedur dan persyaratannya lengkap, maka perizinannya akan dipermudah. Bahkan, pengusaha mendapat insentif dari pemerintah.
“Sebaliknya, apabila aktivitasnya tidak sesuai dengan pola ruang dan aturan yang ada, maka siap-siap saja, pemerintah akan memberikan pajak lebih tinggi atau disinsentif,” papar dia.
Informasi yang diterima Pansus RTRW Gresik 2021-2041, PT Prambanan Bisland Indonesia merencanakan lahan seluas 50 hektare untuk perumahan Dakota City.