GRESIK-beritautama.co- Badan Anggaran (Banggar) DPRD Gresik menghentikan pembahasan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran (KUPA) APBD 2022. Sebab, Pemkab Gresik dinilai tidak siap dengan data-data yang dibutuhkan. Sehingga, DPRD Gresik memutuskan menunda pembahasan hingga datanya komplit.
“Sebenarnya sudah dimulai pembahasannya. Namun, terpaksa ditunda dulu karena pemerintah tidak siap,” ungkap Ketua Banggar ex officio Ketua DPRD Gresik, Much Abdul Qodir kepada awak media, Rabu (10/08/2022) .
Seharusnya, lanjut dia, eksekutif bisa menyiapkan data antara APBD murni dengan draft P-APBD 2022. Sehingga bisa diketahui sisi mana perubahannya.Selain itu, postur belanja belum disajikan. Mulai kelompok belanja dan jenis belanja pada draft perubahan APBD 2022.
“Sehingga kami tidak bisa mengukur urgensi perubahan anggarannya,” ungkap dia.
Untuk itu, Tim Anggaran (Timang) Pemkab Gresik melakukan perubahan data yang disajikan. Sehingga pembahasan dilakukan penundaan terlebih dahulu.
Sekedar informasi, ada sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) APBD Gresik Tahun 2021 Rp 246 miliar. Selain itu, ada tambahan pendapatan asli daerah (PAD) sekitar Rp 4 miliar. Sehingga, total sebesar Rp 250 miliar yang bisa digunankan dalam P-APBD Gresik tahn 2022 ini.
Hal senada disampaikan Wakil Ketua DPRD Gresik Ahmad Nurhamim. Menurut dia, memang data yang disajikan pemerintah masih belum detail. Makanya pihaknya meminta dilakukan penundaan.
“Kami minta data pembanding disediakan terlebih dahulu,” kata dia.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Gresik Mujid Riduan mengatakan kemungkinan pembahasan akan kembali dilanjutkan pada pekan depan. Sambil menunggu pemerintah memperbaiki data yang disajikan.
“Perkiraannya pekan depan akan dibahas lagi,” terangnya.
Sedangkan Wakil Ketua DPRD Gresik Nur Saidah meminta agar perubahan pendapatan juga disajikan secara detail. Pihaknya meminta agar terus ditingkatkan.
“Nanti akan kami evaluasi pendapatan mana yang kurang maksimal dan perlu ditingkatkan lagi,” pungkasnya.