GRESIK, Berita Utama– Kondisi fiskal daerah yang tidak baik-baik saja di tahun 2023 ini, memaksa Pemkab Gresik melakukan efesiensi anggaran baik belanja pegawai hingga belanja infrastrktur. Salah satunya, proyek perampungan atau finisihing bangunan Masjid Islamic Center dan prasarana lainnya. Saat ini, proyek tersebut sudah dilaksanakan lelang melalui layanan pengadaan secara elektronik (lpse) Kabupaten Gresik.
Pagu anggaran dalam lelang sebesar Rp 7,5 miliar dari APBD Gresik tahun 2023. Sesuai jadwal, saat ini tahapannya sudah evaluasi administrasi, kualifikasi, teknis dan harga. Jika semuanya prosesnya berjalan lancar, dijadwalkan pemenang lelang melakukan penandatanganan kontrak pada akhir bulan April nanti.
Namun, kalangan DPRD Gresik kaget dengan adanya penurunan pagu anggaran proyek perampungan atau finisihing bangunan Masjid Islamic Center dan prasarana lainnya. Rencananya, anggaran finisihing untuk pekerjaan penguatan kubah masjid dan prasarana lainnya.
“Dalam kesepakatan terakhir dianggarkan sebesar Rp 10 miliar. Bahkan, pada pengajuan awal di APBD Gresik 2023, kita sepakati pengajuan sebesar Rp 11 miliar. Kita tidak mengetahui kalau akhirnya diefesiensi dengan menurunkan pagu anggaran sampai Rp 7,5 miliar,”ujar Anggota Komisi III DPRD Gresik, Abdullah Hamdi dengan nada serius, Selasa (28/03/2023).
Penurunan pagu anggaran tersebut dapat dipahami oleh politisi PKB ini. Sebab, kondisi fiskal daerah sedang tidak baik-baik saja. Hal itu juga terungkap dalam rapat kerja Komisi III dengan Ketua Tim Anggaran (Timang) Pemkab Gresik ex officio Sekda Gresik M Washil Miftahul Rahman dan Kepala BPPKAD Gresik AM Reza Pahlevi terkait hutang Pemkab Gresik pada rekanan yang belum dibayar tahun 2022, kondisi keuangan di kas daerah hanya ada Rp 51 miliar. Sedangkan kewajiban membayar hutang ke rekanan sebesar Rp 13 miliar. Sehingga, kas yang tersisa sebesar Rp 38 miliar.
“Kalau pagu anggaran diturunkan terus, lalu kapan selesainya proyek Islamic Center yang ada di Balongpanggang ?. Itu kan sudah lebih dari lima tahun, tetapi tak juga kelar,”tandasnya.
Dengan penurunan pagu anggaran tersebut, Abdullah Hamdi berharap rekanan dalam menawar dengan harga yang awur-awuran. Sehingga, proyek yang direncanakan berjalan dan kualitas bangunan akan bagus.
“Kami juga berharap rekanan dalam mengajukan penawaran yang wajar tidak awur-awuran. Sehingga, anggaran yang tersedia bisa terserap dan kualitas bangunan akan bagus,”papar dia.
Abdullah Hamdi yang juga anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Gresik berharap proyek infrastruktur yang telah direncanakan dan telah diumumkan dalam lelang terbuka, bisa dikerjakan dengan baik. Apalagi, managemen sudah mulai bagus dengan melakukan lelang di awal-awal tahun anggaran. “Sudah dilaporkan juga ketika rapat kerja dengan Komisi III, ada sekitar 31 paket pekerjaan infrastruktur yang diumumkan dalam lpse-gresikkab. Ini sudah bagus juga,”pungkas dia.
Komentar telah ditutup.