GRESIK, Berita Utama – Krisis fiscal daerah masih belum pulih. Hingga pertengahan bulan Januari tahun 2024 ini, Pemkab Gresik masih memiliki hutang sebesar Rp 142, 5 miliar yang belum dibayar ke 423 kontraktor meskipun pekerjaannya sudah selesai di tahun 2023 lalu.
Realitas tersebut terungkap dalam rapat kerja Komisi III DPRD Gresik dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Gresik pada Kamis (18/01/2024). Untuk itu, Komisi III mendesak Pemkab Gresik memprioritaskan pelunasan hutang tersebut.
“Kami berharap pada bulan Februari depan atau pada triwulan pertama tahun 2024 ini, bisa diselesaikan. Adanya hutang ini, imbas dari deficit (APBD Gresik tahun 2023-red) kemarin,” ujar Anggota Komisi III DPPRD Gresik, Abdullah Hamdi seusai rapat.
Jika beban hutang tersebut tidak sanggup dilunasi oleh Pemkab Gresik pada triwulan pertama APBD Gresik tahun 2024 ini, sambung politisi PKB itu, sangat berat bagi kontraktor.
“Yang pasti bagaimana supaya bisa dilunasi. Ini kan juga buat kemaslahat pekerja kontraktor,” imbuh dia.
Adapun rinciannya hutang daerah di DPUTR Gresik kepada ratusan kontraktor meliputi
Bidang Bina Marga sebanyak 372 paket pekerjaan dengan total hutang sebesar Rp 132, 1 miliar. Kemudian, Bidang Sumber Daya Air (SDA) sebanyak 44 paket pekerjaan dengan total hutang Rp 9,3 miliar. Selanjutnya, Bidang Tata Ruang ada 1 paket pekerjaamn dengan total hutang Rp 102 juta dan penunjang urusan pemerintahan seperti alat tulis kantor dan lainya sebanyak 6 paket dengan total hutang Rp 972 juta.
Komentar telah ditutup.