GRESIK, Berita Utama – Berbagai upaya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Gresik untuk menjadikan Kota Santri sebagai pusat studi literasi naskah kuno. Terbaru, mereka melakukan studi banding ke Perpustakaan Universitas Ciputra Surabaya untuk membangun komunikasi dengan para pemilik naskah lama.
Kedatangan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Gresik diterima oleh Raden Panji Johanes Udik selaku Reference and Literary Staf bersama Christye Dato Pango selaku Library Promotion and Marketing Staf dan staf pengajar di Universitas Ciputra, Suryadu Kusniawan.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Budi Raharjo mengatakan, kedatangannya ke Universitas Ciputra sebagai salah satu langkah untuk mempersiapkan peta jalan menuju pusat studi literasi naskah kuno.
“Kami belajar dari Oei Him Wie, orang yang menyelamatkan naskah asli tetralogi Pramoedya Ananta Toer,” ujarnya kepada beritautama.co, Jum’at (04/11/2022)
Ditambahkan, Gresik sangat potensial menjadi pusat literasi naskah kuno. Sebab, Gresik merupakan salah satu pusat penyebaran agama Islam di Pulau Jawa pada masa lalu. Terbukti dengan adanya makam panjang Leran dan cagar budaya di Leran yang saat ini sedang di Eskavasi tim Balai Cagar Budaya.
“Selain situs purbakala, di Gresik juga banyak naskah kuno yang memuat cerita tentang sejarah. Misalnya Giri, Sidayu serta aktivitas Pondok Pesantren,” terangnya.
Strategi yang dilakukan Dinas Perpustakaan dan Kearsip Gresik, sambung dia, mencakup 3 aspek. Pertama naskah kuno, meliputi kegiatan invetarisir naskah kuno, pemilik, kondisi naskah, preservasi, alih media, penyimpanan dan publikasi. Aspek kedua yakni penterjemahan yang meliputi kegiatan klasifikasi kompetensi, pelatihan, pelembagaan komunitas dan membangun jejaring komunitas sejenis. Sedangkan aspek ketiga yakni tata kelola penyiapan tempat, penyediaan sarana alih media, apresisasi, publikasi.
“Hasil inventarisasi awal ada 63 judul naskah kuno di Gresik, ini belum termasuk tentang Sidayu, Pondok Pesantren Qomaruddin Desa Masangan Kecamatan Bungah,” pungkasnya.