GRESIK, Berita Utama– Gempa di laut Tuban yang terjadi, Jum’at (22/3/2024) mengakibatkan berbagai kerusakan di Pulau Bawean yang jaraknya tak terlalu jauh dari pusat gempa. Terutama di gempa susualan yang getaran cukup besar dirasakan di Pulau Bawean.
Beberapa bangunan rumah mengalami retak dan sebagian juga ada yang hancur. Bahkan, Masjid Al Muhajirin, di Dusun Balikbak Gunung, Desa Gunungteguh, Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean ambruk bagian depan teras masjid.
“Memang benar Masjid Al Muhajirin ambruk,” ungkap Kades Gunung Teguh, Abdul Haris kepada awak media.
Beruntung dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. Namun, warga sekitar berhamburan keluar rumah karena khawatir akan ada gempa susulan.
Informasinya, dari 30 desa di Kecamatan Tambak dan Sangkapura di Pulau Bawean, pasti ada bangunan yang rusak dampak gempa tersebut. Bahkan, beberapa warga keluar rumah, mencari area dataran tinggi untuk berjaga-jaga jika terjadi gempa susulan.
“Warga Dusun Telukjatidawang, berbuka di samping masjid dataran tinggi. Ada sekitar 30 KK, begitu juga Dusun lainnya yang berdekatan dengan wilayah pesisir. Semuanya keluar rumah takut terjadi gempa susulan hingga tsunami,” papar Kades Telukjatidawang Fahrur Rozi kepada awak media.
Di Desa Sukaoneng, beberapa rumah juga banyak yang rusak mengalami keretakan, hingga plafon atap berjatuhan akibat gempa laut Tuban tersebut.
“Ada banyak rumah yang terdampak di Desa kami, ini warga masih menyelamatkan diri masing-masing,” ucap Kades Sukaoneng Abdul Hayyi.
Sementara itu, Kepala Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas III Sangkapura, Bawean Ari Widjajanto kepada awak media mengatakan, Pulau Bawean masih berpotensi terjadi gempa susulan Laut Tuban.
“Masih potensi ada gempa susulan,” ucapnya.
Gempa laut Tuban kali ketiganya terjadi dengan kekuatan Magnitudo 6.5 sangat berdampak di Pulau Bawean hingga Semarang dan Surabaya.(sof)
Komentar telah ditutup.