BOJONEGORO – Beritautama.co – Polres Bojonegoro hari ini meluncurkan Satuan Tugas (Satgas) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) bersama instansi terkait di Ruang Gelar Satreskrim Polres Bojonegoro, Selasa (26/07/2022).
Hadir dalam kegiatan tersebut, yakni Wakapolres Bojonegoro Kompol Muh. Wahyudin Latif, Kabid Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak (P3A) Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (P3AKB) Kabupaten Bojonegoro, Panitera Pengadilan Negeri (PN) Bojonegoro, serta Jaksa Fungsional Kejaksaan Negeri Bojonegoro.
Selain itu, juga dihadiri oleh Pendamping Pekerja Sosial (Peksos) Dinas Sosial Kabupaten Bojonegoro, Staf Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro, advokat LBH (Lembaga Bantuan Hukum) Bojonegoro, serta Kaur Bin Ops (KBO) Satfung dan Kanit PPA Satreskrim Polres Bojonegoro.
Dalam sambutannya, Wakapolres Bojonegoro Kompol Muh. Wahyudin Latif mengatakan, pembentukan Satgas PPA ini merupakan tindak lanjut perintah Kapolda Jatim. Satgas PPA sebagai garda terdepan juga sebagai ujung tombak dalam perlindungan dan penanganan terhadap kasus yang menimpa perempuan dan anak.
Lebih lanjut, dia menerangkan bahwa dalam pembentukan Satgas PPA melibatkan instansi terkait yakni Kejaksaan Negeri Bojonegoro, Pengadilan Negeri Bojonegoro, Dinas P3AKB Bojonegoro, Dinas Sosial Bojonegoro, Dinas Pendidikan Bojonegoro, dan LBH.
“Dengan dibentuknya Satgas PPA dengan harapan dapat melakukan pencegahan aksi kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak. Yang tergabung Satgas PPA ini saling bersinergi dan koordinasi dalam penanganan dan penegakan hukum kepada korban dan pelaku,” ujarnya.
Menurutnya, Satgas PPA dibentuk bertujuan untuk mencegah dan menangani maraknya kasus pencabulan maupun kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak di wilayah Jawa Timur.
“Satgas ini diharapkan bisa menjadi ujung tombak pencegahan terjadinya kasus kekerasan, baik fisik atau seksual terhadap perempuan dan anak. Selain itu, Satgas PPA bisa menangani pengaduan dan menyosialisasikan terkait pencegahan agar tidak ada lagi kekerasan terhadap perempuan dan anak di Bojonegoro,” tukasnya. (han/zar)