Cegah Bencana Hidrometeorologi, Pemprov Jatim Akan Terapkan Teknologi Modifikasi Cuaca

Beritautama.co - Januari 4, 2023
Cegah Bencana Hidrometeorologi, Pemprov Jatim Akan Terapkan Teknologi Modifikasi Cuaca
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur mengusulkan permohonan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di wilayah Jawa Timur selama masa siaga darurat bencana hidrometeorologi kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan TNI Angkatan Udara (AU) - (foto: ist)
|

JATIM – Beritautama.co – Dalam rangka mengurangi intensitas curah hujan dan pencegahan bencana hidrometeorologi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur mengusulkan permohonan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) di wilayah Jawa Timur selama masa siaga darurat bencana hidrometeorologi kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dan TNI Angkatan Udara (AU).

“Kami kedatangan tim yang merancang TMC, atas usulan Pemprov Jatim akan menggunakan teknologi tersebut untuk mengurangi potensi-potensi hujan yang kemudian bisa mengakibatkan kerugian,” kata Sekdaprov Jatim Adhy Karyono di Ruang Kerja Kantor Gubernur Jatim, Surabaya, Rabu (4/1/2022).

Adhy menjelaskan, TMC adalah usaha campur tangan manusia dalam pengendalian sumber daya air (SDA) di atmosfer untuk menambah atau mengurangi curah hujan pada daerah tertentu guna meminimalkan bencana alam yang disebabkan iklim dengan memanfaatkan parameter cuaca.

“Saat ini, kita tidak lagi berfokus pada banjirnya, melainkan kita juga berusaha mencegah hujan yang diperkirakan BMKG itu curah hujan paling tinggi dan berpotensi banjir sehingga dapat dicegah dengan cara memodifikasi cuaca menggunakan teknologi bernama TMC,” tuturnya.

Skema kerja teknologi tersebut, kata Adhy, selama ini dikenal menggunakan pesawat yang dihantarkan bahan semai berupa NaCl ke awan melalui udara. Namun ada cara lainnya yakni dengan penyampaian bahan semai ke dalam awan dari darat menggunakan wahana ground based generator (GBG) dan wahana pohon flare untuk sistem statis.

Kedua metode ini, lanjutnya, memiliki prinsip kerja yang sama yakni menghantarkan bahan semai ke dalam awan dengan memanfaatkan keberadaan awan orografik dan awan yang tumbuh di sekitar pegunungan sebagai targetnya.

“Teknologi TMC dampaknya sangat luar biasa karena dapat mencegah potensi banjir serta mengurangi kerugian masyarakat dan pemerintah. Ini yang dilakukan tim dari pusat yang terdiri dari BNPB, BMKG, dan BRIN. Saat ini basecamp-nya ada di Lanud Malang. Kami tidak ingin masyarakat di sini pasrah ketika hujan dan terjadi banjir,” jelasnya.

Selain itu, Adhy mengaku bahwa potensi banjir di DKI Jakarta mulai berkurang karena modifikasi bantuan TMC. Maka, Jawa Timur juga ingin menerapkan teknologi tersebut sehingga prakiraan cuaca dapat dideteksi.

“Saya berterima kasih kepada tim dari BNPB pusat, BMKG, dan BRIN yang sangat membantu pemerintah Jatim dalam rangka menghadapi cuaca ekstrem,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat BNPB Rustian menegaskan bahwa TMC adalah suatu bentuk upaya manusia memodifikasi cuaca dengan tujuan tertentu agar mendapatkan kondisi cuaca seperti yang diinginkan. Disebut sebagai suatu teknologi karena aktivitas memodifikasi cuaca pada dasarnya merupakan suatu aplikasi yang memerlukan sentuhan teknologi dalam prosesnya.

“Pada prinsipnya, TMC bukan proses membuat hujan. Jadi, istilah hujan buatan yang banyak digunakan atau dikenal oleh masyarakat sebenarnya kurang tepat, karena Balai Besar TMC tidak membuat hujan. Yang benar, hanya memodifikasi cuaca, memberikan perlakuan, mengintervensi proses fisika di sistem awan untuk tujuan tertentu, tergantung kebutuhannya. Menambah, atau mengurangi intensitas curah hujan,” urainya.

Adapun di Indonesia sejarah TMC dimulai di tahun 1977 atas gagasan Presiden Soeharto yang menginginkan hujan buatan untuk mendukung sektor pertanian di Indonesia. Gagasan tersebut direspons BJ Habibie yang saat itu menjabat Penasihat Presiden Bidang Teknologi dengan melakukan proyek percobaan hujan buatan pada tahun 1977 di Bogor, Sukabumi, dan Solo di bawah asistensi Prof. Devakul dari Royal Rainmaking Thailand.

Tercatat, di Indonesia kegiatan TMC dari tahun 1979-Desember 2018 sudah banyak dengan berbagai tujuan, antara lain untuk mengairi irigasi TMC sebanyak 36 kali, PLTA 44, irigasi dan PLTA 24, kebakaran hutan dan lahan 40, mitigasi banjir 5, pengurangan curah hujan di area tambang dan proyek 2, acara kenegaraan dan pengamanan infrastruktur nasional 11 kali. Termasuk saat itu pengamanan Asian Games 2018 di mana Indonesia menjadi tuan rumah.

Bahkan jauh sebelumnya, TMC telah dimanfaatkan untuk mitigasi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sejak tahun 1997-1998. Saat itu karhutla hebat juga terjadi di Indonesia. Selain itu di tahun 2013, TMC juga membantu upaya redistribusi hujan saat banjir melanda ibu kota di awal tahun.

Pascakarhutla 2015, TMC juga intens berperan dalam penanganan dan pencegahan karhutla. Tahun 2019 operasi TMC dilakukan untuk penanggulangan karhutla serentak di lima provinsi.

Meski dalam kondisi kemarau, BBTMC BPPT mencatat hasil operasi TMC mampu menggelontorkan air hujan dalam jumlah banyak. Total curah hujan di Kalimantan Tengah sebanyak 1,39 miliar meter kubik, Kalimantan Barat 1,9 miliar meter kubik, Provinsi Riau dan Jambi 1,56 miliar meter kubik, Sumatra Selatan dan Jambi 436 juta meter kubik. (*/zar)

Tinggalkan Komentar

Terkini Lainnya

DPRD Gresik Siapkan Regulasi Penuhi Kebutuhan Perumahan yang Layak dan Terjangkau

DPRD Gresik Siapkan Regulasi Penuhi Kebutuhan Perumahan yang Layak dan Terjangkau

Berita   Daerah   Sorotan
DPRD Gresik Tawarkan Berbagai Skema dan Formula Solusi di Mengare

DPRD Gresik Tawarkan Berbagai Skema dan Formula Solusi di Mengare

Berita   Daerah   Headline   Pemerintah   Sorotan
Minibus Seruduk Truk di Gresik, 8 Orang Luka

Minibus Seruduk Truk di Gresik, 8 Orang Luka

Berita   Daerah   Hukum   Sorotan
Asyiknya Ngopi Santai Sambil Mancing di Taman Wisata Edukasi Al-Hambra

Asyiknya Ngopi Santai Sambil Mancing di Taman Wisata Edukasi Al-Hambra

Berita   Daerah   Sorotan
Wabup Gresik Berharap Kantor Ranting NU Sembayat Jadi Solusi Persoalan Nahdliyyin

Wabup Gresik Berharap Kantor Ranting NU Sembayat Jadi Solusi Persoalan Nahdliyyin

Berita   Daerah   Sorotan
Sepakat Masukan Dewan, PT Gresik Migas Akuisisi SPDN Campurrejo

Sepakat Masukan Dewan, PT Gresik Migas Akuisisi SPDN Campurrejo

Berita   Daerah   Ekonomi   Headline   Pemerintah   Sorotan
Berhasil Percepat Pembangunan Desa, Anak Usaha SIG Borong Penghargaan dari Kemendesa PDTT

Berhasil Percepat Pembangunan Desa, Anak Usaha SIG Borong Penghargaan dari Kemendesa PDTT

Berita   Ekonomi   Nasional   Sorotan
KPU Gresik Umumkan 133 Pendaftar Tak Lolos Tes Calon Anggota PPK Pilkada 2024

KPU Gresik Umumkan 133 Pendaftar Tak Lolos Tes Calon Anggota PPK Pilkada 2024

Berita   Daerah   Sorotan
Program TJSL PG Borong Penghargaan di CSR & PDB  Award 2024

Program TJSL PG Borong Penghargaan di CSR & PDB Award 2024

Berita   Ekonomi   Sorotan
114 Orang Daftar Calon Anggota Panwascam untuk Pilkada Gresik

114 Orang Daftar Calon Anggota Panwascam untuk Pilkada Gresik

Berita   Daerah   Sorotan
Nyalon Bupati Gresik Lewat Jalur Independen, Begini Syaratnya

Nyalon Bupati Gresik Lewat Jalur Independen, Begini Syaratnya

Berita   Daerah   Pemerintah   Sorotan
Polres Gresik Amankan Ayah Tiri Bejat

Polres Gresik Amankan Ayah Tiri Bejat

Berita   Daerah   Hukum   Sorotan
Tahun 2024, Dispendik Gresik Target dapat Predikat Sangat Baik di Penilaian Ombusman

Tahun 2024, Dispendik Gresik Target dapat Predikat Sangat Baik di Penilaian Ombusman

Berita   Daerah   Pemerintah   Pendidikan   Sorotan
hari-santri-2023 hamdi-nu